Hasil Pertemuan Jokowi dan Zelensky vs Jokowi dan Putin. Berhasilkah Indonesia Jadi Juru Damai?

- 1 Juli 2022, 07:41 WIB
Potret Jokowi saat disambut oleh pejabat Rusia dan KBRI.
Potret Jokowi saat disambut oleh pejabat Rusia dan KBRI. /Twitter/jokowi/

KALBAR TERKINI - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan kunjubngan ke Ukraina dan Rusia menemui Presiden Volodymyr Zelensky dan Presiden Vladimir Putin untuk jadi juru damai.

Kunjungan itu dilakukan setelah Jokowi menghadiri undangan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman, 26-28 Juni 2022.

Pada pertemuan dengan kedua pimpinan negara yang sedang bertikai tersebut Jokowi tawarkan diri untuk menjadi penyampai pesan dari Zelensky untuk Putin.

Kemungkinan dialog antara kedua negara pun akan segera dilakukan.

Baca Juga: JOKOWI BERTEMU PUTIN! Bahas Pupuk Milik Rusia dan Gandum Ukraina Diperlukan Masyarakat Dunia

Berikut hasil pertemuan Jokowi dan Zelensky:

1. Dorong Perdamaian.

Misi utama Jokowi berkunjung ke Ukraina adalah mendorong dialog perdamaian antara Kyiv dengan Rusia.

Terlepas dari invasi Rusia yang kian menggila di Ukraina yang telah berlangsung 4 bulan lebih, Jokowi menilai dialog perdamaian tetap menjadi urgensi penyelesaian konflik antara kedua negara.

"Meskipun sangat sulit dicapai, saya menyampaikan pentingnya resolusi perdamaian," ucap Jokowi usai bertemu Zelensky.

Baca Juga: JOKOWI Mengimbau, Putin pun Buka Blokir Laut Hitam: Hari Ini, Kapal Bermuatan Gandum Tinggalkan Berdyansk!

2. Bawa Pesan untuk Putin.

Jokowi mengatakan dia menawarkan diri sebagai pembawa pesan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam pertemuannya dengan Zelensky.

Setelah mengunjungi Ukraina, Jokowi memang akan langsung bertolak ke Rusia untuk bertemu dengan Putin di Moskow.

"Dalam kaitan ini (mendorong perdamaian), saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelensky untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera," kata Jokowi saat menyampaikan pernyataan pers bersama Presiden Zelensky seperti dikutip Reuters.

Meski begitu, tidak jelas apa respons Zelensky terhadap Jokowi setelah sang presiden RI mengatakan itu.

Tak jelas pula apakah Zelensky menitipkan pesannya kepada Jokowi untuk Putin.

3. Hadiri KTT G20 di Bali.

Dalam pertemuan itu, Jokowi juga mengundang Zelensky hadir di pertemuan puncak (KTT) G20 di Bali pada November mendatang.

Zelensky pun menerima undangan Jokowi dan bersedia hadir dalam forum itu.

Kendati demikian Zelenskymasih menimbang kehadirannya tergantung pada tamu yang akan hadir.

Mengacu pada kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin.

4. Harga Pangan dan Energi.

Kenaikan harga pangan dan energi global imbas perang Rusia vs Ukraina juga menjadi topik pembicaraan Jokowi dan Zelensky.

Sebelum invasi Rusia berlangsung pada 24 Februari, Ukraina adalah salah satu pemasok gandum terbesar bagi Indonesia.

Namun, gegra blokade di perairan Rusia dan Ukraina, pasokan gandum Ukraina via Laut Hitam terhenti hingga mengancam krisis pangan global.

Jokowi mengatakan dia berkomitmen mengatasi kenaikan harga dan kekurangan pangan serta energi sejak invasi Rusia berlangsung.

Setelah kunjungan ke Ukraina tersebut, Jokowi melanjutkan misinya dengan menemui Putin di Rusia, berikut hasil pertemuannya:

1. Dorong Perdamaian.

Misi utama Jokowi berkunjung ke Moskow adalah mendorong perdamaian antara Ukraina dengan Rusia.

Meski suasana masih memanas di antara kedua negara tersebut, Jokowi mengatakan, Konstitusi Indonesia mengamanatkan agar Indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia.

"Isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Dalam konteks inilah, saya lakukan kunjungan ke Kyiv dan Moskow," kata kata Jokowi saat bertemu Putin di Istana Kremlin.

2. Buka Ruang Dialog Ukraina-Rusia.

Jokowi menilai dialog perdamaian tetap menjadi urgensi penyelesaian konflik antara kedua negara.

Dalam hal ini, Jokowi mengaku siap menjadi jembatan komunikasi antar kedua pemimpin negara tersebut.

"Saya telah sampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut," ucap Jokowi

3. Jaminan Keamanan Rusia bagi Jalur Ekspor Pangan Ukraina.

Pembahasan lainnya, kata Jokowi, yakni masalah terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk yang bisa berdampak kepada ratusan juta masyarakat dunia, terutama di negara berkembang.

"Saya tadi banyak berdiskusi dan menekankan bahwa pangan dan pupuk adalah masalah kemanusiaan.

Merupakan kepentingan masyarakat dunia dan ratusan orang terdampak dengan terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk terutama di negara-negara berkembang," jelas Jokowi.

4. Reintegrasi Pangan dan Pupuk Rusia-Ukraina di Dunia.

Invasi Rusia ke Ukraina mengancam krisis pangan global.

Menanggapi hal tersebut Jokowi mengatakan mendukung upaya PBB reintegrasi komoditas pangan dan pupuk Rusia dan komoditas pangan Ukraina dalam rantai pasok dunia.

Sebelum invasi Rusia berlangsung pada 24 Februari, Ukraina adalah salah satu pemasok gandum terbesar bagi Indonesia.

Namun, gegara blokade di perairan Rusia dan Ukraina, pasokan gandum Ukraina via Laut Hitam terhenti.

5. Murni Upaya Perdamaian.

Di akhir pernyataannya, Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun.

Ia hanya ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan, pupuk dan energi dapat segera diperbaiki.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah