Jokowi Berani Datangi Rusia untuk Lobi, Hasilnya bisa Alot atau Gagal, Putin: Tidak Ada yang Berubah!

- 30 Juni 2022, 23:29 WIB
Pasukan pengawal Putin akan berjumpa dengan Kopassus dan Denjaka
Pasukan pengawal Putin akan berjumpa dengan Kopassus dan Denjaka /TASS


ASHGABAT, KALBAR TERKINI - Misi perdamaian Presidensi G-20 Joko 'Jokowi' Widodo ke Rusia untuk melobi Presiden Vladimir Putin kemungkinan besar bakal sangat alot bahkan bisa saja percuma.

Masalahnya, mustahil bagi Rusia untuk menarik pasukannya dari Ukraina menyusul kesalahan tak termaafkan dari Kiev yang gagal mengimplementasikan Perjanjian Minsk pada 2014.

Selain itu, Ukraina juga akan segera bergabung dengan NATO, yang selama ini terus memprovokasi Rusia sehingga memicu Rusia menggelar operasi militer ke Ukraina pada 24 Februari 2022..

Baca Juga: Zelenskyy Minta Indonesia Gabung dengan Koalisi Lawan Rusia, Jokowi: Indonesia Peduli Pada Perdamaian Dunia

Adapun Perjanjian Minsk dirancang untuk memberi wilayah Donetsk dan Lugansk status khusus di dalam negara Ukraina.

Warga keturunan Rusia yang dominan di kedua wilayah tersebut, menurut pihak Rusia, terus mengalami proses genosida oleh militer Ukraina.

Lebih tak termaafkan lagi, Rusia telah memperoleh informasi yang membuatnya geram dari pernyatanamantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko.

Baca Juga: Volodymir Zelenskyy Puji Kehadiran Presiden Jokowi di Kyiv: Pemimpin Dunia Pertama Berani Kunjungi Ukraina

Poroshenko mengakui bahwa tujuan utama Kiev (menggagalkan Perjanjian Minsk) adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu untuk 'menciptakan angkatan bersenjata yang kuat'.

Itu sebabnya, kendati banyak pengamat internasional menyebut Jokowi berani mendatangi medan perang tersebut, lobinya ke Putin bakal sangat alot, bahkan kemungkinan gagal.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Russia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x