Dalam rasionalisasi awal ekonomi dan industrialisasi, Uni Soviet mencapai kesuksesan yang luar biasa, tetapi kemudian mengalami stagnasi," tambah Timofeev.
Menurutnya, Soviet ketika itu tidak mampu menyesuaikan sistemnya dengan realitas dunia yang berubah dengan cepat.
Baca Juga: TDF Perangi Rusia di Ukraina: Bela Rakyat, bukan Negara, Dicap Pasukan Gadungan oleh Bangsa Sendiri!
Kelemahan ekonomi, dengan bias bahan mentah, diidentifikasi kembali di era Brezhnev.
Emansipasi, pada awalnya, terbukti belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi juga akhirnya tertatih-tatih oleh struktur sosial negara Soviet yang semakin kaku.
Pada akhir Perang Dingin, gambaran itu dilengkapi dengan standar ganda, dan sikap sinis terhadap ideologi masyarakat Soviet itu sendiri, dan elitnya.
Terlepas dari runtuhnya proyek Soviet, kebijakan Uni Soviet hampir tidak bisa disebut pemberontakan.
Baca Juga: Pasukan Rusia Terjebak Narkoba dan Narkoba: Tudingan AS setelah Intelijennya Melempem
Sepanjang sejarahnya, negara masih menawarkan alternatif sistemik.
Hubungan dengan lingkungan borjuis dapat disebut sebagai upaya revolusi, dan kemudian persaingan dan persaingan, tetapi bukan pemberontakan.