Penggunaan konsep pemberontakan di sini, menurut Timofeev, bukanlah suatu kebetulan. Barat mempromosikan tatanan dunia liberal berdasarkan pernyataan ideologis yang jelas.
"Ini termasuk ekonomi pasar; globalisasi standar, perdagangan dan teknologi; demokrasi liberal sebagai satu-satunya bentuk politik yang dapat diterima untuk organisasi negara," ujarnya.
Hal ini sudha termasuk masyarakat yang terbuka dan keragaman budaya dan cara hidup; dan interpretasinya terhadap hak asasi manusia," kata Timofeev.
Dalam praktiknya, penerapan prinsip-prinsip ini bervariasi dari satu negara ke negara lain, dan berubah seiring waktu.
Namun, keragaman praktik tidak banyak berpengaruh pada integritas ideologi.
Berbeda dengan Barat, menurut Timofeev, Rusia tidak menawarkan menu ideologis alternatif.
Baca Juga: Laut Hitam Diblokade Rusia, 1,7 Miliar Orang Terancam Kelaparan!
"Jadi, Moskow, hari ini, berbeda dari Uni Soviet, yang pada suatu waktu mengadopsi kredo modernis lain – sosialisme – dan secara aktif mempromosikannya sebagai alternatif global," nilai Timofeev.
Pada saat yang sama, baik liberalisme maupun sosialisme adalah doktrin Barat. Pasangan ini didasarkan pada gagasan kemajuan, rasionalitas, dan emansipasi.