WASHINGTON, KALBAR TERKINI - Intelijen AS ternyata mulai melempem, bahkan jauh di bawah kualitas KGB di era Uni Soviet.
Ini sudah terjadi di Ukraina di mana AS gagal memprediksi kekuatan Rusia dan Ukraina sendiri, sebagaimana diakui lewat bocoran dari sejumlah pejabat intelijen di AS.
Adapun jabatan orang terkuat di KGB sempat dipegang Vladimir Putin.
Ketika Soviet bubar pada 1991 disusul kemunculan Republik Federasi Rusia, Putin kemudian menjabat sebagai Presiden Rusia.
Baca Juga: Amerika Pancing Rusia Hantam Ukraina dengan Nuklir: Trik Kotor Raih Simpati Dunia
Terungkapnya kelemahan intelijen AS ini berasal dari bocoran kalangan pejabat intelijen, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com, notabene dari media AS, The Associated Press,
Pertanyaan tentang apakah agen mata-mata AS harus meninjau kesalahan mereka di Ukraina, diajukan dalam pengarahan pribadi kepada para pejabat intelijen AS, beberapa minggu sebelum Rusia melancarkan invasi pada 24 Maret 2022 di Ukraina.
AS lewat intelijennya sempat berupaya untuk membuat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menjadi seperti Winston Churchill dari Inggris, atau Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
Pada akhirnya, badan-badan intelijen AS meremehkan Zelenskyy dan Ukraina.