BUFFALO, KALBAR TERKINI - Aksi Lone Wolf (Srigala Tunggal) menembak mati 10 orang di Buffalo, New York, AS, tak lepas dari pembiaran terhadap neo-Nazi di Ukraina oleh AS dan negara-negara anggota NATO.
Aksi brutal ini mengklaim meniru aksi Brenton Harrison Tarrant, yang neo-Nazi, dan menyiarkan langsung penembakan massalnya sendiri di sebuah masjid di Selandia Baru pada Maret 2019.
Kalangan analisis di Tiongkok menilai, aksi ini justru akan segera mendulang aksi anti-kulit putih yang tak kalah kejam.
Terjadi pada Senin, 16 Mei 2022 waktu setempat di sipermarket Buffalo, pelaku rasis bernama Gendron Payton (17), menembak mati 10 warga kulit hitam dengan menggunakan senapan gaya AR-15.
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Gendron beraksi dengan mengenakan pelindung tubuh, dan menggunakan kamera helm untuk menyiarkan langsung pertumpahan darah lewat internet.
Pihak kepolisian mengkonfirmasi, penembakkan mau yang massal itu dilakukan untuk meneror semua orang non-kulit putih, non-Kristen, dan membuat mereka meninggalkan AS.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Penembakan Amerika Tewaskan Enam orang di Sacramento: Janji Biden Dipertanyakan!
Otoritas federal sedang bekerja untuk mengkonfirmasi keaslian dokumen tersebut.
Bahlan, remaja kulit putih, yang kemudian dibekuk oleh aparat itu, juga dilaporkan berencana untuk terus membunuh jika dia melarikan diri dari tempat kejadian, menurut komisaris polisi.