Perang Ukraina Tewaskan 902 Orang Termasuk 115 Anak, Perdamaian kian Sulit

- 22 Maret 2022, 16:02 WIB
Perang Rusia vs Ukraina: Anggota Parlemen Ukraina Lawan Pasukan Rusia dengan Rudal Anti-tank.//Olah foto Reuters DailyMail
Perang Rusia vs Ukraina: Anggota Parlemen Ukraina Lawan Pasukan Rusia dengan Rudal Anti-tank.//Olah foto Reuters DailyMail /

Sebelumnya, Presiden Swiss Ignazio Cassis menegaskan siap bertindak sebagai mediator pada pembicaraan penyelesaian Ukraina atau tuan rumah negosiasi.

Baca Juga: AS bakal Kena Batunya Dilawan China: Usai Provokasi Konflik Berdarah-darah di Ukraina

"Swiss memiliki netralitas dan tradisi kemanusiaan," kata Presiden Cassis.

Sementara Lavrov dalam sebuah wawancara dengan saluran TV RBC pada 16 Maret 2022 menyatakan, Swiss telah mendekatinya dengan proposal tentang mediasi ke pembicaraan antara Moskow dan Kiev.

"Turki dan Israel juga membuat proposal serupa," ujarnya.

Rusia juga menuding bahwa gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina selama negoisasi, dimanfaatkan oleh kaum kaum nasionalis untuk menggunakan jeda tersebut untuk berkumpul kembali.

"Tidak, faktanya jeda dalam operasi, jeda apa pun, digunakan oleh unit nasionalis untuk berkumpul kembali, dan melanjutkan serangan terhadap prajurit Rusia," kata juru bicara Kremlin dalam menanggapi pertanyaan terkait.

Peskov menekankan bahwa ini telah terjadi lebih dari sekali, dan karena itu, tentu saja, ini memperumit prosesnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri menyatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada 24 Februari 2022 bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para kepala Republik Donbass, dia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus.

Pemimpin Rusia ini menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina, karena tujuannya adalah untuk denazifikasi dan demiliterisasi di negara itu.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: TASS The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah