Network
KALBAR TERKINI – Sidang Isbat secara harfiah berarti penyungguhan penetapan, maupun penentuan, atau memiliki artian sidang penetapan dalil syar'i di hadapan hakim dalam suatu majelis untuk menetapkan suatu kebenaran atau peristiwa yang terjadi.
Sidang isbat juga bisa dilakukan dengan kedatangan sang penuntut yang meminta haknya atau mencegah terjadinya penolakan terhadap hak tersebut.
Jika tuntutannya dipenuhi oleh hakim sesuai dengan ketetapan syar'i, maka hakim mencegah penolakan terhadap haknya dan mengabulkan tuntutannya.
Dalam kondisi ini, seorang penuntut diwajibkan memberikan bukti tuntutannya, sementara tergugat harus mengucapkan sumpah jika ingin menolak tuntutan.
Baca Juga: Hukum Datang dan Mempercayai Dukun Dalam Islam, Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Sedikit memiliki perbedaan di Indonesia, Sidang Isbat sering dilakukan pada saat penetapan bulan suci Ramadhan, Idul Fitri hingga Idul Adha. Selain itu isbat nikah.
Kementerian Agama RI (Kemenag) telah menetapkan melakukan pergelaran Sidang Isbat yakni akan berlangsung pada hari Jum’at, 1 April 2022 atau bertepatan 29 Sya’ban 1443 Hijriah, dimana sebagai hari penentuan awal Ramadhan 1443 Hijriah.
Akan tetapi dalam sidang Isbat kali ini akan digelar secara hybrid, diaman itu juga sesuai keterangan dari Kamaruddin Amin.
“Karena masih pandemi, sidang akan kembali digelar secara hybrid, dalam arti gabungan antara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, Senin (14/3/2022).
Baca Juga: 8 Amalan yang perlu Dipersiapkan Umat Islam Menyambut Bulan Suci Ramadhan
