KALBAR TERKINI - Banyak negara terutama negara tetangga lega.
Ini terkait kencangnya kinerja tanpa henti Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dalam membasmi sekaligus menangkap para tersangka teroris Jamaah Islamiyah (JI).
Hal ini karena gerakan JI di Indonesia sudah berubah total, dari militeristik yang agresif, menjadi ekslusif karena menyusup melalui tokoh politik dan parpol.
JI ingin 'mengambil alih' Indonesia sehingga menyusup pula ke lembaga-lembaga negara, dengan tujuan mendirikan khilafah.
Baca Juga: AS bakal Kena Batunya Dilawan China: Usai Provokasi Konflik Berdarah-darah di Ukraina
Lebih dari 30 pegawai negeri telah ditangkap karena terorisme dalam dekade terakhir, kata seorang pejabat kontra-terorisme nasional, sebagaimana prediksi koran HongKong, South China Morning Post (SCMP) sejak 4 Desember 2021.
Kewaspadaan terhadap pekerja China di Indonesia juga telah memicu dukungan untuk JI, yang menyebarkan propaganda radikal secara online dalam jumlah yang 'besar-besaran'.
Singapura juga menjadi target JI yang berusaha diprovokasi untuk berperang dengan Malaysia. Dari data Departemen Keamanan Dalam Negeri Singapura (ISD) terungkap, JI sempat mengincar 80 target di Singapura.
Masih dari SCMP, ini termasuk pernyataan-pernyataan yang sebelumnya tidak pernah dirilis oleh para tahanan JI, dan rekaman pengawasan yang diperoleh oleh kelompok tersebut saat mereka berkomplot melawan negara kota itu.