Terorisme Merajalela, Paus Francis Kutuk Produsen Senjata

- 10 Maret 2021, 18:47 WIB
  KONFERENSI PERS - Paus Francis memberikan konferensi pers di atas pesawat kepausan dalam penerbangannya kembali setelah mengunjungi Irak, Senin, 8 Maret 2021./REUTERS/YARA NARDI/POOL/
KONFERENSI PERS - Paus Francis memberikan konferensi pers di atas pesawat kepausan dalam penerbangannya kembali setelah mengunjungi Irak, Senin, 8 Maret 2021./REUTERS/YARA NARDI/POOL/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

 

VATIKAN, KALBAR TERKINI -  Paus Fransiskus menyimpulkan, kehancuran, kekerasan  dan pembantaian sesama manusia  di Irak dan banyak negara tak lain akibat merajelanya aksi terorisme dengan melibatkan penyelundup senjata.

Itu sebabnya Paus Francis mengutuk produsen dan penyelundup karena menjual senjata kepada teroris.  "Saya bertanya kepada diri saya sendiri (selama perjalanan), 'siapa yang menjual senjata kepada teroris ?, siapa yang menjual senjata kepada teroris hari ini, yang sedang melakukan pembantaian di tempat lain, misalnya di Afrika?'," katanya dalam audiensi mingguan yang disiarkan secara daring dari Vatikan, Roma, Rabu, 10 Maret 2021.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Reuters, Paus Francis pernah pula menyatakan, produsen senjata dan pedagang manusia, harus bertanggung jawab kepada Tuhan suatu hari nanti.Karena itu, Pemimpin Gereja Roma Katolik ini mengaku bersyukur karena bisa melakukan kunjungan ke Irak, suatu kunjungan yang belum dilakukan  para pendahulunya. 

Baca Juga: Militer Paksa Gunakan Senapan Mesin, Polisi Myanmar: Kami Disuruh Tembak Mati Demonstran!

Baca Juga: 60 Warga Myanmar Penentang Tentara Tewas, PBB Masih Tetap Bungkam

Baca Juga: Siap Tukar Tahanan, Iran Klaim AS belum Siap

Kunjungannya ke Irak baru-baru ini  digambarkannya sebagai 'tanda harapan (terciptanya perdamaian) setelah bertahun-tahun perang dan terorisme dan selama pandemi yang parah' bagi umat Kristen dan Muslim. 

"Rakyat Irak memiliki hak untuk hidup damai, mereka memiliki hak untuk menemukan kembali martabat milik mereka," tegas Paus Francis. Irak menderita salah urus yang kronis, korupsi, dan tingkat kekerasan  yang sering dikaitkan dengan persaingan antara Iran dan AS di wilayah tersebut selama 18 tahun paska invasi AS ke Irak. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x