UE Gelontorkan Dana, Rakyat Afghanistan tak Akan Meratap Lagi, Anak-anak Mulai Jalani Vaksinasi Polio Pertama

- 19 Januari 2022, 21:39 WIB
Foto Ilustrasi Anak-Anak Afghanistan.
Foto Ilustrasi Anak-Anak Afghanistan. /Pixabay/Wikilimages



KALBAR TERKINI - UE Gelontorkan Dana, Rakyat Afghanistan tak Akan Meratap Lagi, Anak-anak Mulai Jalani Vaksinasi Polio Pertama.

RAKYAT dan Pemerintah Afghanistan layak lega.

Setidaknya, derita mereka sekaligus berbagai upaya Taliban sebagai penguasa terkait seruan bantuan dunia telah mulai menunjukkan hasil yang positif.

Pun, upaya Taliban untuk tampil sebagai pemerintahan yang bijak, tak seperti masa silam, dan 'tangisan' rakyat Afghanistan yang tercekik kemiskinan, secara perlahan 'didengar' oleh negara-negara besar, dan, tentunya, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).  

Baca Juga: Taliban Telah Membebaskan Maulvi Mohammad Sardar Zadran, Sosok Ulama Berpengaruh Di Afghanistan

Terbukti, selain China dan sejumlah negara,  Uni Eropa (UE) baru saja menggelontorkan tujuh proyek senilai total € 186 juta  untuk  mendukung kesehatan, pendidikan, dan mata pencaharian warga Afghanistan.

Proyek-proyek tersebut akan dilaksanakan melalui badan-badan PBB yang beroperasi di Afghanistan, semisal Program Pendidikan (UNICEF), Program Pembangunan (UNDP),  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),  dan Program Pangan Dunia (WFP).

Seiring terketuknya pemerintah di banyak negara ini, pemerintahan Taliban langsung bergerak cepat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Baca Juga: Dikirimi Surat Gadis Afghanistan, Angelina Jolie Langsung Buat Instagram Demi Menyuarakan Hak Asasi Manusia

Lewat dukungan badan-badan PBB, digelar Kampanye Imunisasi Polio Nasional Pertama Tahun 2022, yang  dimulai pekan ini.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari koran Afghanistan, Afghanistan Times, Rabu, 19 Januari 2022.

Kampanye kesehatan ini digelar pada 17-20 Januari 2022, yang menargetkan 9,9 juta anak usia 0-59 bulan di seluruh Afghanistan.

Kampanye yang sama walaupun tak segencar pada awal 2022 ini juga sudah berlangsung pada November 2021.

Baca Juga: Taliban Diduga Bantai lagi 16 Warga Afghanistan: Masyaallah! Pura-pura 'Bingung'

Kala tu dilakukan  vaksinasi polio kepada 8,5 juta anak di bawah usia lima tahun, sementara kampanye berikutnya, Desember 2021, memvaksinasi lebih dari delapan juta anak.

Secara total, 2,6 juta anak kini telah divaksinasi untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun.

Memberantas Polio jadi Prioritas

Dilaporkan, 2021 adalah tahun dengan transmisi polio terendah yang pernah ada di Afghanistan.

Sehingga segera dilakukan upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni secara massal menghentikan sekaligus memberantas penularan virus polio liar.

Baca Juga: Diduga Dendam dari Afghanistan, Veteran Tentara Dibunuh Rekan Setiba di AS

Adapun dilaporkan terjadi empat kasus virus polio liar tipe 1 (WPV1).

Pertama, terjadi di Provinsi Ghazni pada Januari 2022, setelah sebelumnya terdapat tiga kasus di Provinsi Kunduz pada Oktober dan November 2021.

Menanggapi deteksi tiga kasus WPV1 di Kunduz awal bulan ini, masih dari Afghanistan Times, program polio ini juga melakukan kampanye respons terkait kasus ketiga di tujuh provinsi untuk menghentikan wabah,.

Upaya ini sekaligus melindungi anak-anak dari penyakit yang melumpuhkan, tetapi dapat dicegah.

Baca Juga: Mengharukan: Inilah Alasan Biden Tarik Pasukan AS dari Afghanistan

“Saat kita memulai tahun 2022 ini, kita juga memiliki kesempatan terbaik untuk mengakhiri polio di Afghanistan,” kata Dr Dapeng Luo, Perwakilan WHO di Afghanistan.

“Untuk mencapai tujuan itu, kami memiliki lima kampanye lagi yang direncanakan untuk tahun 2022,  dan sangat penting bagi kami untuk mempertahankan momentum ini,  untuk mencapai tujuan akhir kami yakni nol kasus,:" lanjutnya.

Afghanistan bergerak lebih dekat ke pemberantasan virus tersebut. Memvaksinasi setiap anak melalui beberapa dosis vaksin polio adalah satu-satunya cara untuk menghentikan epidemi virus ini.

Baca Juga: Teganya! Afghanistan Masih Berdarah, Pasukan Selandia Baru Ancang-ancang Mundur

UE tak akan Tinggalkan Rakyat Afghanistan

“UNICEF berkomitmen untuk memastikan semua anak di Afghanistan terlindungi dari polio dan penyakit lain,  yang dapat dicegah dengan vaksin,” kata Alice Akunga, Perwakilan UNICEF.

“Tahun ini, kita harus mengintensifkan upaya untuk menjangkau setiap anak dengan vaksin polio dan memberantas penyakit ini untuk selamanya,”  tambah Alice

Petugas kesehatan garis depan terus memainkan peran penting dalam setiap kampanye vaksinasi.

Program polio menyerukan kepada semua pemimpin, pemangku kepentingan dan masyarakat,  untuk melindungi pekerja garis depan demi keberhasilan pelaksanaan kampanye.

Sementara itu, masih dari Afghanistan Times, dana UE senilai  €268,3 juta itu dialokasikan untuk mendukung pendidikan, kesehatan dan mata pencaharian rakyat Afghanistan supaya rakyat di negara ini bisa keluar dari krisis kemanusiaan besar.

Dukungan UE ini berfokus pada pemeliharaan pendidikan, pemeliharaan mata pencaharian dan perlindungan kesehatan masyarakat, termasuk pengungsi, migran dan orang-orang terlantar secara internal.

Dana  diberikan melalui badan-badan PBB yang beroperasi di Afghanistan, yakni UNICEF, WFP, UNDP, UNHCR, WHO, IOM, secara langsung kepada  penduduk Afghanistan, dan juga didukung proyek dari pembela hak asasi manusia dan organisasi masyarakat sipil.

Komisaris Kemitraan Internasional Jutta Urpilainen mengatakan: “Prinsip utama keterlibatan UE di dunia adalah untuk tidak melewatkan siapa pun. Hari ini, kami membuktikan apa yang telah kami katakan berkali-kali.

"Kami tidak akan meninggalkan rakyat Afghanistan. Saya senang bahwa kami menangani kebutuhan dasar manusia dan mendukung mata pencaharian berdasarkan parameter yang jelas yang ditetapkan oleh Dewan Urusan Luar Negeri," ujarnya.

Proyek-proyek tersebut berfokus pada kesehatan, nutrisi, air bersih, kebersihan dan pendidikan, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.

"Kami juga mendukung kegiatan yang menghasilkan pendapatan, ketahanan pangan, dan pasar lokal. Kami telah merespon dengan cepat untuk meringankan penderitaan penduduk dan melestarikan masa depan rakyat Afghanistan, terutama perempuan dan kaum muda," tandas  Jutta.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Afghanistan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah