UE Gelontorkan Dana, Rakyat Afghanistan tak Akan Meratap Lagi, Anak-anak Mulai Jalani Vaksinasi Polio Pertama

- 19 Januari 2022, 21:39 WIB
Foto Ilustrasi Anak-Anak Afghanistan.
Foto Ilustrasi Anak-Anak Afghanistan. /Pixabay/Wikilimages

Sehingga segera dilakukan upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni secara massal menghentikan sekaligus memberantas penularan virus polio liar.

Baca Juga: Diduga Dendam dari Afghanistan, Veteran Tentara Dibunuh Rekan Setiba di AS

Adapun dilaporkan terjadi empat kasus virus polio liar tipe 1 (WPV1).

Pertama, terjadi di Provinsi Ghazni pada Januari 2022, setelah sebelumnya terdapat tiga kasus di Provinsi Kunduz pada Oktober dan November 2021.

Menanggapi deteksi tiga kasus WPV1 di Kunduz awal bulan ini, masih dari Afghanistan Times, program polio ini juga melakukan kampanye respons terkait kasus ketiga di tujuh provinsi untuk menghentikan wabah,.

Upaya ini sekaligus melindungi anak-anak dari penyakit yang melumpuhkan, tetapi dapat dicegah.

Baca Juga: Mengharukan: Inilah Alasan Biden Tarik Pasukan AS dari Afghanistan

“Saat kita memulai tahun 2022 ini, kita juga memiliki kesempatan terbaik untuk mengakhiri polio di Afghanistan,” kata Dr Dapeng Luo, Perwakilan WHO di Afghanistan.

“Untuk mencapai tujuan itu, kami memiliki lima kampanye lagi yang direncanakan untuk tahun 2022,  dan sangat penting bagi kami untuk mempertahankan momentum ini,  untuk mencapai tujuan akhir kami yakni nol kasus,:" lanjutnya.

Afghanistan bergerak lebih dekat ke pemberantasan virus tersebut. Memvaksinasi setiap anak melalui beberapa dosis vaksin polio adalah satu-satunya cara untuk menghentikan epidemi virus ini.

Baca Juga: Teganya! Afghanistan Masih Berdarah, Pasukan Selandia Baru Ancang-ancang Mundur

UE tak akan Tinggalkan Rakyat Afghanistan

“UNICEF berkomitmen untuk memastikan semua anak di Afghanistan terlindungi dari polio dan penyakit lain,  yang dapat dicegah dengan vaksin,” kata Alice Akunga, Perwakilan UNICEF.

“Tahun ini, kita harus mengintensifkan upaya untuk menjangkau setiap anak dengan vaksin polio dan memberantas penyakit ini untuk selamanya,”  tambah Alice

Petugas kesehatan garis depan terus memainkan peran penting dalam setiap kampanye vaksinasi.

Program polio menyerukan kepada semua pemimpin, pemangku kepentingan dan masyarakat,  untuk melindungi pekerja garis depan demi keberhasilan pelaksanaan kampanye.

Sementara itu, masih dari Afghanistan Times, dana UE senilai  €268,3 juta itu dialokasikan untuk mendukung pendidikan, kesehatan dan mata pencaharian rakyat Afghanistan supaya rakyat di negara ini bisa keluar dari krisis kemanusiaan besar.

Dukungan UE ini berfokus pada pemeliharaan pendidikan, pemeliharaan mata pencaharian dan perlindungan kesehatan masyarakat, termasuk pengungsi, migran dan orang-orang terlantar secara internal.

Dana  diberikan melalui badan-badan PBB yang beroperasi di Afghanistan, yakni UNICEF, WFP, UNDP, UNHCR, WHO, IOM, secara langsung kepada  penduduk Afghanistan, dan juga didukung proyek dari pembela hak asasi manusia dan organisasi masyarakat sipil.

Komisaris Kemitraan Internasional Jutta Urpilainen mengatakan: “Prinsip utama keterlibatan UE di dunia adalah untuk tidak melewatkan siapa pun. Hari ini, kami membuktikan apa yang telah kami katakan berkali-kali.

"Kami tidak akan meninggalkan rakyat Afghanistan. Saya senang bahwa kami menangani kebutuhan dasar manusia dan mendukung mata pencaharian berdasarkan parameter yang jelas yang ditetapkan oleh Dewan Urusan Luar Negeri," ujarnya.

Proyek-proyek tersebut berfokus pada kesehatan, nutrisi, air bersih, kebersihan dan pendidikan, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.

"Kami juga mendukung kegiatan yang menghasilkan pendapatan, ketahanan pangan, dan pasar lokal. Kami telah merespon dengan cepat untuk meringankan penderitaan penduduk dan melestarikan masa depan rakyat Afghanistan, terutama perempuan dan kaum muda," tandas  Jutta.***

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Afghanistan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah