Namun, masih dilansir The Jerusalem Post, Keluarga Petugas X telah diblokir untuk mengetahui rincian penyelidikan. Pihak keluarga pada Senin menyatakan bahwa mereka ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi sebelum perintah pembungkaman dicabut, dan masyarakat umum diklaim harus mengetahui rincian kasus tersebut.
Baca Juga: Saudi tak Mau Tahun Haji jadi Episentrum Covid-19!
IDF Akui Tertekan Berita Menyesatkan
Oditur militer Israel menegaskan selama sesi terbuka bahwa pihaknya berusaha untuk menghapus segmen perintah pembungkaman dalam kasus tersebut. Ini karena ada sejumlah artikel yang diterbitkan baik di Israel maupun di luar negeri tentang kasus ini, dengan beberapa pernyataan bahwa pihaknya melanggar perintah pembungkaman, dan membahayakan keamanan nasional.
Bahkan, masih menurut IDF, ada juga sejumlah media luar negeri yang menerbitkan artikel menyesatkan alias tidak benar.
Pihak keluarga telah meminta agar perintah pembungkaman dicabut terkait perawatan medis yang diberikan kepada Petugas X dan kondisi penahanannya.
Namun, alasan penangkapan dan rincian lainnya masih belum diizinkan untuk dipublikasikan oleh IDF.
Pengacara keluarga, Letnan Kolonel (Purn) Benny Kuznitz menegaskan bahwa 'sebagai seseorang yang menemani Petugas X dari hari penangkapannya hingga kematiannya yang tragis, dia mengenal seorang pemuda (Petugas X) dengan nilai-nilai yang di matanya melakukan segala kekuatan dan bakatnya untuk melindungi keamanan nasional.
Baca Juga: Kostrad Gelar Upacara Tradisi Sambut Mayjen TNI Dudung Abdurachman sebagai Panglima
Pria -yang identitasnya berada di bawah dua perintah pembungkaman oleh sensor militer dan pengadilan- ini meninggal di penjara Neve Tzedek. Petugas X tidak ditahan di sel isolasi tetapi di sel dengan narapidana lain yang difilmkan setiap saat.