HAMAS tak Bergeming dari Wilayah Sipil: Israel makin Bahayakan Warga

- 14 Mei 2021, 20:02 WIB
GAZA BERDARAH -  Palestina hingga Jumat, 14 Mei 2021,  terancam rata dengan tanah menyusul bombardemen serangan rudal, artileri dan jet tempur Israel sebagai balasan atas serangan rudal HAMAS pada Senin, 10 Mei 2021. Warga tak berdosa pun menjadi korban./FOTO:  HOSNY SALAH FROM PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/
GAZA BERDARAH - Palestina hingga Jumat, 14 Mei 2021, terancam rata dengan tanah menyusul bombardemen serangan rudal, artileri dan jet tempur Israel sebagai balasan atas serangan rudal HAMAS pada Senin, 10 Mei 2021. Warga tak berdosa pun menjadi korban./FOTO: HOSNY SALAH FROM PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/ /HOSNY SALAH FROM PIXABAY

Sejak itu, Israel telah menyerang ratusan sasaran di Gaza, menyebabkan ledakan,  yang mengguncang di daerah padat penduduk. Dari 1.800 roket yang telah ditembakkan militan Gaza, lebih dari 400 gagal atau salah tembak, menurut militer. 

Roket telah membuat kehidupan di beberapa bagian Israel selatan terhenti, dan beberapa serangan telah menargetkan kota metropolis tepi pantai Tel Aviv, sekitar 70 kilometer dari Gaza. 

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji untuk melanjutkan operasi tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa Israel akan 'menarik harga yang sangat mahal dari Hamas'. 

Baca Juga: Palestina Diperebutkan Ribuan Tahun: Darah terus Mengalir di 'Tanah Perjanjian'

Di Washington, Presiden AS Joe Biden menyatakan sudah berbicara dengan Netanyahu tentang menenangkan pertempuran,  tetapi juga mendukung pemimpin Israel dengan mengatakan belum ada reaksi berlebihan yang signifikan. 

Biden menyatakan,  tujuannya sekarang adalah untuk mencapai titik di mana ada pengurangan serangan yang signifikan, terutama serangan roket. Upaya itu disebutnya sedang berjalan. 

Israel telah mendapat kecaman internasional yang keras atas korban sipil selama tiga perang sebelumnya di Gaza, yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta warga Palestina. Dikatakan,  Hamas bertanggung jawab untuk membahayakan warga sipil dengan menempatkan infrastruktur militer di wilayah sipil,  dan meluncurkan roket dari mereka. 

Hamas tidak menunjukkan tanda-tanda mundur, bahkan menembakkan roketnya yang paling kuat, Ayyash, hampir 200 kilometer ke Israel selatan pada Kamis, 13 Mei 2021. Roket itu mendarat di gurun terbuka,  tetapi sempat mengganggu lalu lintas penerbangan di Bandara Ramon selatan.

Hamas juga telah meluncurkan dua drone yang menurut Israel segera ditembak jatuh. Letusan kekerasan saat ini dimulai sebulan lalu di Yerusalem. Titik fokus bentrokan adalah Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, di kompleks puncak bukit yang dihormati oleh orang Yahudi dan Muslim.

Israel menganggap semua Yerusalem sebagai ibukotanya, sementara Palestina menginginkan Yerusalem timur, yang mencakup situs-situs suci bagi orang Yahudi, Kristen, dan Muslim, menjadi ibu kota negara masa depan mereka.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah