Suriah Kejam Gunakan Gas Beracun, Ribuan Anak Negeri Dikorbankan

- 3 Mei 2021, 21:47 WIB
KORBAN GAS BERACUN - Luceyn Kifretune, seorang gadis yang wajahnya terluka dalam serangan pemerintahnya di Suriah, melihat keluar jendela di sekolahnya di Hatay, Turki selatan, 21 Oktober 2019./AA PHOTO VIA DAILY SABAH/
KORBAN GAS BERACUN - Luceyn Kifretune, seorang gadis yang wajahnya terluka dalam serangan pemerintahnya di Suriah, melihat keluar jendela di sekolahnya di Hatay, Turki selatan, 21 Oktober 2019./AA PHOTO VIA DAILY SABAH/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI - Turki terus mengulurkan tangan membantu anak-anak Suriah yang terbiasa menghadapi perang brutal sejak usia dini. Tetangga selatan negara yang dilanda konflik, Hatay, sebuah provinsi Turki di perbatasan dengan Suriah, menampung sejumlah besar pasien anak-anak dari Suriah, korban serangan terutama gas beracun dari pemerintahnya.  

Sejak Mei 2020 saja,  2.282 anak dari bayi baru lahir hingga usia empat tahun menerima perawatan di rumah sakit di Hatay,  Kantor Berita Ihlas (IHA) melaporkan, Senin,  3 Mei 2021, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari Daily Sabah.

Baca Juga: Ottoman Menginspirasi Vaksin Cacar sebelum Eropa

Sebagian besar anak terluka dalam serangan pasukan dari negara pimpinan Presiden Basyar Hafizh al-Assad. Perang bertahun-tahun menghancurkan rumah sakit Suriah,  dan melumpuhkan layanan perawatan kesehatannya, sehingga berbagai rumah sakit di Turki menjadi pilihan terdekat bagi warga Suriah yang membutuhkan bantuan medis.

Setelah menerima perawatan awal di Suriah, anak-anak, dari berbagai bagian negara itu, dilarikan ke Hatay dengan ambulans atau kendaraan pribadi melalui penyeberangan perbatasan Cilvegözü.

Baca Juga: Komunis Filipina Diberi Kesempatan Terakhir: Menyerah atau...

Beberapa dari anak-anak menderita luka bakar yang parah, sesuatu yang tidak dapat ditangani oleh klinik dan rumah sakit di Suriah yang masih bertahan karena kurangnya peralatan medis dan staf. Sebanyak 167 anak telah menerima perawatan luka bakar sejak Mei 2020.

Anak-anak yang cacat akibat serangan juga terlebih dahulu dikirim ke provinsi tersebut sebelum biasanya dipindahkan ke rumah sakit di kota lain untuk transplantasi prostetik.

Rezim Assad meluncurkan hampir 82 ribu  bom barel gas beracun selama sembilan tahun untuk menyerang pemukiman sipil di bawah kendali oposisi di berbagai wilayah Suriah, menurut kelompok pemantau Jaringan Hak Asasi Manusia (HAM) Suriah.

Baca Juga: China 'Tweet' Karikatur 'anti-Semit': Hubungan dengan Israel Terancam Retak

Laporan kelompok tersebut, yang diterbitkan awal Mei 2021, menyebutkan bahwa korban tewas sipil di 11.087, termasuk 1.821 anak-anak dan 1.780 wanita.

Sejak 2012,  Suriah telah menggunakan bom barel berisi gas beracun dalam 93 serangan. Provinsi yang paling ditargetkan adalah Damaskus, Aleppo, Daraa dan Idlib, dengan korban paling banyak dilaporkan di Aleppo.

Suriah telah terlibat dalam perang saudara yang ganas sejak awal 2011,  ketika rezim Assad menindak protes pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga.

Ratusan ribu orang telah tewas,  dan lebih dari 10 juta mengungsi, menurut perkiraan PBB.***

 

Sumber: Daily Sabah

 

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x