Korut Meradang Dituduh Ancaman: Awas Kamu Amerika!

- 2 Mei 2021, 20:23 WIB
KIAN PANAS -  Korut menyatakan bahwa AS akan menghadapi 'situasi yang sangat sulit' menyusul ancaman Presiden Joe Biden bahwa Korut merupakan ancaman keamanan dan Biden berniat mempertahankan kebijakan yang tidak bersahabat terhadap Korut./ILUSTRASI KORUT VS AS: PIXABAY/CAPTION OKTAVIANUS C/
KIAN PANAS - Korut menyatakan bahwa AS akan menghadapi 'situasi yang sangat sulit' menyusul ancaman Presiden Joe Biden bahwa Korut merupakan ancaman keamanan dan Biden berniat mempertahankan kebijakan yang tidak bersahabat terhadap Korut./ILUSTRASI KORUT VS AS: PIXABAY/CAPTION OKTAVIANUS C/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Juga pada Minggu lalu, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut yang tidak disebutkan namanya,  berjanji akan memberikan tanggapan yang kuat dan terpisah terhadap pernyataan Departemen Luar Negeri baru-baru ini,  yang akan mendorong untuk mempromosikan 'akuntabilitas untuk rezim Kim' atas situasi hak asasi manusia yang mengerikan.  

Saudari Kim yang juga orang kuat di Korut, Kim Yo Jong juga mengecam Korea Selatan (Korsel) karena selebaran anti-Pyongyang yang melayang melintasi perbatasan oleh sekelompok pembelot Korut di Selatan.

Pada Jumat lalu, pemimpin kelompok itu, Park Sang-hak menyatakan mengirim 500 ribu selebaran dengan balon pekan lalu, yang bertentangan dengan undang-undang baru Korsel yang kontroversial dan mengkriminalkan tindakan tersebut. 

"Kami menganggap manuver yang dilakukan oleh kotoran manusia di Selatan,  sebagai provokasi serius terhadap negara kami,  dan kami akan mempertimbangkan tindakan yang sesuai," kata Kim Yo Jong dalam sebuah pernyataan. 

Kim Yo Jong juga menuduh pemerintah Korsel bermain mata dalam masalah selebaran itu.

Kementerian Unifikasi Seoul menanggapi pada Minggu malam ini, dengan menyatakan,  pihaknya menentang tindakan apa pun yang menciptakan ketegangan di Semenanjung Korea,  dan akan berusaha untuk mencapai hubungan yang lebih baik dengan Korut. 

Easley menegaskan, pernyataan Korut lewat Kwon dan Kim Yo Jong menunjukkan bahwa 'Pyongyang mencoba untuk membuat perpecahan antara Korsel  dan AS menjelang KTT 21 Mei 2021 antara Biden dan Presiden Korsel, Moon Jae-in.*** 

 

Sumber: The Associated Press

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah