Waduh, Pejabat Suu Kyi Tewas Berdarah: China bakal Duel dengan Junta?

- 7 Maret 2021, 19:41 WIB
    BERCAK DARAH - Jenazah U Khin Maung Latt dikelilingi kerabatnya. Ada bercak darah yang bagian kepala dari kain putih pembungkus jenazahnya.  Maung Latt dilaporkan ewas di dalam tahanan polisi, Sabtu, 6 Maret 2021 malam./ BACKGROUND SEARCHES/
BERCAK DARAH - Jenazah U Khin Maung Latt dikelilingi kerabatnya. Ada bercak darah yang bagian kepala dari kain putih pembungkus jenazahnya. Maung Latt dilaporkan ewas di dalam tahanan polisi, Sabtu, 6 Maret 2021 malam./ BACKGROUND SEARCHES/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Tiongkok Siap ke Myanmar

Pembunuhan itu telah memicu kemarahan di Barat dan dikutuk oleh sebagian besar negara demokrasi di Asia. AS dan beberapa negara Barat lainnya telah memberlakukan sanksi terbatas pada junta. 

China, tetangga raksasa Myanmar di timur laut, mengatakan pada hari Minggu ini bahwa pihaknya siap untuk terlibat dengan 'semua pihak' untuk meredakan krisis dan tidak berpihak. 

"China ... bersedia menghubungi dan berkomunikasi dengan semua pihak atas dasar menghormati kedaulatan Myanmar dan keinginan rakyat, sehingga dapat memainkan peran konstruktif dalam meredakan ketegangan," kata Anggota Dewan Negara Wang Yi, diplomat top China, kepada AFP. 

Pelobi Israel-Kanada, Ari Ben-Menashe, yang dipekerjakan oleh junta Myanmar mengatakan kepada Reuters bahwa para jenderal ingin meninggalkan politik, dan berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan AS dan menjauhkan diri dari China. 

Ditegaskan,  Suu Kyi telah tumbuh terlalu dekat dengan China untuk disukai para jenderal. Menurut Ben-Menashe, dia juga ditugaskan mencari dukungan Arab untuk rencana pemulangan pengungsi Muslim dari etnis Rohingya, yang sebanyak ratusan ribu diusir dari Myanmar pada 2017, lewat tindakan keras pihak militer setelah serangan pemberontak dari etnis tersebut.*** 

 

Sumber: Reuters

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah