Melihat Sakralnya Lianghui di Negeri Tirai Bambu Tiongkok

- 7 Maret 2021, 08:46 WIB
PENGAMANAN KETAT - Dua anggota pengamanan berjaga di pintu masuk Gedung Parlemen Tiongkok
PENGAMANAN KETAT - Dua anggota pengamanan berjaga di pintu masuk Gedung Parlemen Tiongkok /Antara

Otoritas China menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat kepada siapa saja yang akan mengikuti sidang parlemen terbesar di dunia itu.

Memang terbesar karena jumlah anggota parlemen yang mengikuti sidang tahunan yang populer dengan sebutan "Lianghui" itu mencapai 2.953 orang sesuai dengan tingkat keterwakilan di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.

Lianghui yang secara harfiah berarti dua pertemuan, yakni Majelis Permusyaratan Politik Rakyat China (CPPCC) dan Kongres Rakyat Nasional (NPC), itu merupakan momen sakral dalam sistem politik dan ketatanegaraan China sejak 1949.

Sidang tahunan Lianghui ini biasanya digelar setiap awal Maret. Hanya pada tahun 2020, Lianghui diundur hingga Mei setelah kerja kerasnya menghadapi pandemi COVID-19 mulai terlihat hasilnya.

Ditandai dengan dibukanya kembali akses di Wuhan setelah dikunci rapat-rapat (lockdown) selama 77 hari sejak 23 Januari.

Partai Komunis China (CPC) sudah barang tentu mendominasi jalannya sidang, termasuk tingkat keterwakilanya, karena memang sejak 1949 menjadi partai penguasa tunggal.

Lainnya merupakan perwakilan dari beberapa kelompok nonpartai, termasuk kelompok etnis minoritas, kelompok agama, dan kelompok profesi, yang sejatinya hanya sebagai pelengkap karena bukan bagian dari penentu segala kebijakan.

Makanya, tambah sakral lagi karena Lianghui tahun ini bersamaan dengan peringatan 100 tahun berdirinya CPC dan 110 tahun Revolusi China.

Liputan Lianghui tahun ini terasa sangat eksklusif bagi beberapa media asing yang memiliki perwakilan di Beijing.

Dari sekitar 650 awak media asing yang terdaftar di China, hanya 20 saja yang mendapatkan kesempatan meliput persidangan yang agenda utamanya adalah membahas program pemerintah dalam jangka pendek (tahunan), jangka menengah (2021-2025), dan jangka panjang (2021-2035).

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah