Sedangkan Monywa Gazette melaporkan, lima orang terluka ketika pasukan keamanan menembakkan peluru tajam di pusat kota itu.
Ada juga laporan yang belum dikonfirmasi mengenai penembakan dan cedera di dua kota pusat lainnya, Myingyan dan Magway.
Seorang juru bicara dewan militer yang berkuasa, tidak menjawab panggilan telepon Reuters yang meminta komentar.
Pasukan keamanan menahan sekitar 400 pengunjuk rasa saat mereka membubarkan protes di Yangon, Myanmar Now melaporkan.
Seorang aktivis mengatakan, beberapa pemimpin protes termasuk di antara mereka telah dibawa pergi. Video yang di-posting di medsos menunjukkan antrean panjang pria muda, tangan di atas kepala, masuk ke truk tentara saat polisi dan tentara berjaga. Reuters tidak dapat memverifikasi rekaman tersebut.
Para pengunjuk rasa juga keluar di Negara Bagian Chin di barat, Negara Bagian Kachin di utara, Negara Bagian Shan di timur laut, wilayah tengah Sagaing dan selatan, kata media dan penduduk.
“Kami bertujuan untuk menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun di negara ini yang menginginkan kediktatoran,” Salai Lian, seorang aktivis di Negara Bagian Chin, mengatakan kepada Reuters.
Baca Juga: 'Tua-tua Keladi', Inilah Tank Sistem Elektronik Canggih Modifikasi Rusia
'Tidak ada Kata-kata Lagi'
Pada Selasa, 2 Maret 2021, ASEAN gagal membuat terobosan dalam pertemuan virtual menteri luar negeri di Myanmar. Para menlu ini menyerukan semua pihak untuk 'bersatu menahan diri' dan pembebasan Suu Kyi dan tahanan lainnya.