Penggal Kepala Warnai Duel Geng Narkoba di Penjara-penjara Equador

- 2 Maret 2021, 16:50 WIB
PENJARA RUSUH - Anggota keluarga narapidana berdebat dengan seorang petugas polisi di luar penjara tempat narapidana dibunuh selama kerusuhan oleh pemerintah. Ini digambarkan sebagai tindakan bersama oleh organisasi kriminal di Guayaquil, Ekuador,  Kamis, 25 Februari 2021./REUTERS / VICENTE GAIBOR DEL PIN/
PENJARA RUSUH - Anggota keluarga narapidana berdebat dengan seorang petugas polisi di luar penjara tempat narapidana dibunuh selama kerusuhan oleh pemerintah. Ini digambarkan sebagai tindakan bersama oleh organisasi kriminal di Guayaquil, Ekuador, Kamis, 25 Februari 2021./REUTERS / VICENTE GAIBOR DEL PIN/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

QUITO, KALBAR TERKINI - Persaingan antergeng internasional narkoba menjadi pemicu utama kerusuhan sadis di tiga kota  di Equador, Kamis, 26 Februari  2021. Menewaskan 79 napi dan 19 lainnya terluka, kerusuhan ini diwarnai aksi mutilasi dan pemenggalan kepala.

Hingga  Selasa, 2 Maret 2021,  suasana di penfarcjara-penjara tersebut masih  tegang. Pemerintah Equador sudah mengerahkan polisi dan tentara di penjara-penjara tersebut menyusul terjadinya kerusuhan yang paling berdarah dalam sejarah lembaga pemasyarakatan di negara Pegunungan Andes itu.

Padahal, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari Reuters, dari Quito, Ibu Kota Equador, pengelola penjara-penjara ini sudah memberlakukan pengamanan maksimum. Pejabat di Equador menyatakan, kerusuhan penjara ini terkait kejahatan transnasional terorganisir dan situasi di penjara-penjara tetap tegang.

Baca Juga: Baku Tembak di Poso, Dua Teroris dan Satu TNI Dikabarkan Tewas

Kerusuhan ini juga akibat masalah kepadatan dan kekurangan dana. Pihak berwenang bersikeras, kerusuhan itu terkait dengan persaingan antara geng-geng internasional di dalam penjara. Bersaksi di depan Majelis Nasional Equador, Menteri Dalam Negeri Patricio Pazmino mengatakan pada Senin lalu bahwa persaingan tersebut memicu  persaingan mengenai kendali atas perdagangan narkoba Ekuador.

"Kami tidak berbicara tentang pertarungan sederhana antara kelompok kriminal di penjara," kata Pazmino. "Kami berbicara tentang konfrontasi antara kelompok kriminal dengan kontak internasional atas pasar ilegal di negara ini."'

Tanpa menyebut kelompok tertentu, Pazmino mengatakan, persaingan antara kelompok-kelompok lokal mengambil dimensi internasional yang semakin meningkat pada  2017, setelah demobilisasi kelompok pemberontak FARC di negara tetangga Kolombia melalui kesepakatan damai.

Baca Juga: Polri Bekuk 12 Terduga Teroris di 4 Wilayah di Jawa Timur, Karo Penmas: Jaringan Al Qaeda

Kesepakatan  dengan pemerintah ini telah mengakhiri perang saudara yang terjadi selama beberapa dekade. Pihak berwenang mengatakan, ada percobaan kerusuhan baru di penjara sejak insiden pekan lalu.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x