Kerap Mencuri di Pedesaan, Tentara Bayaran Turki Tega pula Culik Warga Suriah

- 18 Februari 2021, 19:22 WIB
  TENTARA BAYARAN - Tentara-tentara bayaran Turki dilaporkan menculik tiga warga Suriah. Mereka diduga akan diselundupkan ke Turki. Tentara swasta ini diduga sering mencuri di pemukiman warga pedesaan./HAWAR NEWS AGENCY/
TENTARA BAYARAN - Tentara-tentara bayaran Turki dilaporkan menculik tiga warga Suriah. Mereka diduga akan diselundupkan ke Turki. Tentara swasta ini diduga sering mencuri di pemukiman warga pedesaan./HAWAR NEWS AGENCY/ /KALBAR TERKINI/CORNELIS OKTAVIANUS

RAS AL-AYN, KALBAR TERKINI -  Pemerintah Suriah mengklaim bahwa sekelompok tentara bayaran sewaan Turki menculik tiga warga sipilnya dari Kota Ras al-Ayn, Provinsi  Hasakah. Tentara bayaran juga menyerang pedesaan di barat laut provinsi milik Suriah.

Dilansir Kalbarterkini.com dari kantor berita nasional Suriah SANA (Syrian Arab News Agency), Kamis, 18 Februari 2021, tentara-tentara bayaran ini disebut pula sebagai teroris sewaan Pemerintah Turki, musuh Pemerintah Suriah.

Ketiga warga ini dilaporkan ditahan di sebuah penjara di kota milik Suriah yang diduduki Turki tersebut. Tentara bayaran juga menyerang desa-desa di barat laut Hasakah, terutama pedesaan di wilayah tiga kabupaten, yakni Hasaka, Raqqa dan Aleppo. 

Baca Juga: Selain 3 Tersangka Terorisme, Densus 88 Polda Kalbar Juga Amankan Perempuan di Sekadau

Di pedesaan kawasan-kawasan tersebut,  tentara bayaran dilaporkan kerap melakukan penculikan dan pencurian di pemukiman, menebang pohon dan menjarah hasil bumi. Warga yang diculik diklaim diselundupkan ke Turki dengan pengawasan makelar pedagangan manusia yang diberi wewenang oleh otoritas pendudukan Turki.

Hasakah atau Al-Hasakah berada di sudut timur Suriah.  Dengan total populasi 188.160 jiwa pada 2004, Hasakah merupakan satu di antara 10 kota terbesar  Suriah. Konflik Suriah-Turki sangat mencolok di dua kabupaten wilayah Provinsi Hasakah, yakni Idlib dan Aleppo yang berada  di barat laut Suriah.

Luka Lama Erdogan

Di dua kawasan inilah sejak tahun 2011 berlangsung perang sipil antara dua kubu pendukung pemerintah dan  kubu antipemerintah. Perang terus berkecamuk. Kubu Pemerintah Suriah pimpinan Presiden Bashar al-Assad dukungan Rusia dan Iran, berusaha mempertahankan wilayahnya.

Baca Juga: Paska Kematian Khadafi, Libya Ibarat Neraka Jahanam

Faksi pendukung kebijakan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan ini pun tak kalah garang, Apalagi ketika Turki resmi mendukung kehadiran Tentara Suriah Bebas (Free Syrian Army/FAS) yang ingin menjadi tandingan Angkatan Bersenjata Suriah.

Selain mendukung FAS, sebagaimana dilansir laman Politico, masuknya Turki ke medan perang sipil ini, tak lain akibat dendam masa lalu. Presiden sebelumnya yang juga ayah Assad, diangap mendukung Suku Kurdi, etnis terbesar di Timur Tengah.

Sejak Perang Dunia I, Kurdi tak bisa memiliki negara sendiri sehingga mereka terpencar di Irak, Iran, Turki, dan Suriah. Pada 1999, ayah dari Erdogan, mendukung Kurdi untuk masuk ke pemerintahannya. Bagi orang Kurdi, yang selalu diintimidasi di negara-negara yang ditempati, tawaran  ini membuat mereka dekat dengan Suriah ketimbang Turki.

Baca Juga: Murka Pelanggaran HAM di Kamp Uighur, Biden: Awas, China akan Bayar Mahal

Pemerintah Turki sebelumnya pernah menolak permintaan Kurdi untuk merdeka dari negara itu. Bagi orang Kurdi sendiri, banyaknya populasi mereka di Turki membuat mereka layak memiliki negara sendiri. Karena terus ditolak dan tak tahan lagi menghadapi tekanan di dalam negeri, etnis Kurdi pun mengamuk.

Pada 1980, pecah pertempuran antara milisi Kurdi, Partai Pekerja Kurdi (PKK), melawan Pemerintah Turki. Pertempuran ini menewaskan 10 ribu orang yang didominasi pihak Turki. Inilah yang menjadi luka lama bagi Erdogan sehingga Assad dianggap bertanggung jawab dalam tragedi tersebut, yang disebut oleh Erdogan sebagai kejahatan perang. Sejak itulah PKK dinyatakan sebagai teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Eropa.***

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Sumber: SANNA 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah