Visa Nomaden Digital Indonesia Menarik Perhatian Dunia, Euro News: Pedomannya Belum Jelas!

25 Juni 2022, 07:51 WIB
Ilustrasi Visa /Foto/Ilustrasi/Ukrinform

KALBAR TERKINI - Masyarakat dunia diklaim penasaran atas terbitnya visa nomaden digital baru yang diterbitkan oleh Menteri Pariwisata Indonesia Sandiaga Uno.

Lewat visa tersebut, Indonesia berharap dapat menarik lebih banyak pekerja jarak jauh ke negara ini.

Bagi orang Eropa sendiri, visa itu menarik. Sebab, dilansir Kalbar-Terkini.com dari Euro News, Jumat, 24 Juni 2022, bakal mendorong para pengembara digital untuk bekerja dari tujuan populer, seperti Pulau Bali.

Baca Juga: Bank Rusia Mencari UnionPay China setelah Visa dan Mastercard Dibekukan

Hanya saja, Euro News, stasiun televisi berita Eropa yang berlokasi di Prancis, melaporkan bahwa sampai saat ini, pedoman tentang kapan, dan bagaimana dapat mengajukan permohonan visa, belum diumumkan.

Ditambahkan, Bali sudah menjadi tujuan favorit bagi pekerja jarak jauh karena iklimnya yang hangat, dan biaya hidup yang rendah.

"Tetapi, aturan visa saat ini tidak memfasilitasi masa tinggal jangka panjang," tulis Euro News.

Saat ini, masih dari Euro News, para nomaden digital dapat mengajukan permohonan visa sementara untuk bekerja dari Indonesia.

Baca Juga: Terlilit Beban Pembayaran, Amazon Bekukan Visa di AS dan Beberapa Negara Lainnya

Pilihan itu sudah termasuk Visa on Arrival (VoA), yang berlaku selama 30 hari, visa turis, yang dapat diperpanjang hingga total 60 hari, atau visa bisnis yang dapat diperpanjang hingga 180 hari.

Menteri Pariwisata Indonesia menyatakan, izin baru itu merupakan bagian dari peralihan dari pariwisata sunseeker, menuju model yang lebih berkelanjutan.

Visa pengembara digital yang direncanakan akan berlaku selama lima tahun ini, akan memungkinkan pekerja jarak jauh untuk tinggal bebas pajakdi Indonesia.

Syaratnya, selama penghasilan mereka berasal dari bisnis yang berbasis di luar Indonesia.

Izin khusus ini dirancang untuk menjadi solusi sederhana bagi orang asing yang ingin bekerja di negara Asia.

Proses aplikasi yang lebih ramping dan frekuensi penerbangan yang lebih banyak ke Nusantara, bertujuan memikat karyawan dengan kebijakan bekerja dari mana saja.

Visa lima tahun akan menjadi visa pengembara digital terpanjang yang tersedia dibandingkan dengan negara lain.

Pengunjung yang tinggal lebih lama menjadi wajib pajak lokal, yang mengharuskan mereka membayar tarif pajak Indonesia atas penghasilan dari luar negeri.

Pada 2021, sebuah ide untuk visa pengembara digital sudah dalam pengerjaan.

Tetapi, rencana itu tergelincir ketika pandemi memaksa Indonesia untuk menutup perbatasan, dan membatasi pengunjung.

Visa kerja jarak jauh merupakan bagian dari dorongan untuk jenis turis yang berbeda di tujuan populer seperti Bali.

“Dulu, tiga S adalah: matahari, laut, dan pasir. Kami memindahkannya ke ketenangan, spiritualitas, dan keberlanjutan," kata Uno kepada Bloomberg.

"Dengan cara ini, kami mendapatkan kualitas yang lebih baik dan dampak yang lebih baik bagi ekonomi lokal,” lanjutnya.

Menteri menyatakan, Indonesia berharap dapat menggaet 3,6 juta wisatawan luar negeri untuk kembali ke negara itu pada 2023.

Visa pengembara digital bersama dengan penekanan yang lebih besar pada ekowisata dan retret spiritual, bertujuan untuk membawa pembelanja lebih tinggi yang tinggal lebih lama.***

Sumber: Euro News, Bloomberg

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Euro News

Tags

Terkini

Terpopuler