Komandan Batalion Wanta ISIS Allison Ekren: Menyerang tanpa Bunuh Banyak Orang adalah Pemborosan SDM!

5 Februari 2022, 16:36 WIB
Alisson. Komandan Wanita ISIS /Istimewa/NYTime

KALBAR TERKINI - Komandan Batalion Wanta ISIS Allison Ekren: Menyerang tanpa Bunuh Banyak Orang adalah Pemborosan SDM!

Allison Ekren (42), mantan komandan batalion wanita Khatiba Nusaybah, unit pasukan ISIS di Kota Raqqa, Suriah pada 2016 ini, benar-benar iblis.

"Dia menganggap bahwa setiap serangan yang tidak membunuh banyak orang adalah pemborosan sumber daya," kata seorang saksi yang pernyataannya tertulis di dokumen FBI.

Baca Juga: Bashar Al Assad kian Ganas, Anak-anak pun Dihilangkan Paksa dengan Dalih Terlibat ISIS.

Mulai disidangkan di Pengadilan Distrik AS di Kota Alexandria, Mesir, Selasa, 1 Februari 2022, jaksa juga menyatakan bahwa semua personel Khatiba Nusaybah di kota Raqqa, terlatih menggunakan senapan AK-47, granat, dan sabuk bunuh diri.

Keterlibatannya dengan gerombolan itu mengakibatkan
Ekren dibuaung alias tidka lagi diakui oleh keluyarga termasuk suami dan anak-anaknya.

Dilansir Kalbar-Terkini.Com dari The Associated Press, Selasa, pihak keluarga juga menyatakan bahwa mereka tidak ingin berurusan dengannya.

Baca Juga: Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi, Algojo ISIS Pembantai Orang Yazidi yang juga Pemerkosa

Ekren muncul pertama kali pada Senin sore di Pengadilan Distrik AS di Alexandria. Sidang hanya berlangsung beberapa menit.

Selain itu Ekrem jugadiperintahkan untuk tetap di penjara sambil menunggu sidang penahanan yang ditetapkan pada Kamis 3 Februari 2022 sore waktu setempar, dan seorang pengacara telah ditunjuk untuk mewakilinya.

Namun, di akhir sidang, Asisten Pertama Jaksa AS Raj Parekh menyatakan kepada hakim bahwa Ekren telah berhubungan dengan orang tua dan anak-anaknya yang sudah dewasa, tapi semuanya menyatakan bahwa mereka tidak ingin berhubungan dengannya.

Baca Juga: Sekretaris FPI Munarman Terancam Hukuman Mati, Ini Rekam Jejaknya Dalam Kasus Terorisme, Baiat ke ISIS 2014

Di hadapan Ekren, yang berbicara dengan suara lembut dan mengenakan jumpsuit dan jilbab narapidana, jaksa menyatakan bahwa Ekren ingin merekrut agen untuk menyerang kampus perguruan tinggi di AS dan mendiskusikan ide menyerang pusat perbelanjaan.

Menurut dokumen pengadilan, Ekren pindah ke Mesir pada 2008, dan sering bepergian antara Mesir dan AS selama tiga tahun ke depan.

Dia tidak berada di AS sejak 2011. Jaksa percaya bahwa dia pindah ke Suriah sekitar 2012.

Pengacara Ekren yang baru diangkat, Joseph King, menolak berkomentar setelah sidang hari Senin.***

 

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: the associated press

Tags

Terkini

Terpopuler