Hampir Sempurna Manjur ! Kuba Kembangkan Vaksin Abdala yang Mampu Melawan Covid-19

23 Juni 2021, 23:16 WIB
Vaksin Covid-19 /Pixabay.com/torstensimon

KALBAR TERKINI – Pusat Rekayasa Genetika dan Bioteknologi Kuba tengah mengembangkan vaksin untuk melawan Covid-19.

Dilansir www.biocubafarma.cu yang dikutip KalbarTerkini.com, vaksin yang dinamai Abdala dari Kuba ini menunjukan nilai yang hampir sempurna 92,28% sebagai vaksin yang manjur melawan Covid-19.

Menurut Direktur Sains dan Inovasi Kuba dari Biocubafarma, Rolando Perez, uji coba fase III Abdala, bertujuan untuk menunjukkan kemanjuran vaksin dan kemampuannya untuk melindungi individu yang divaksinasi dalam proporsi yang lebih tinggi daripada individu yang menerima plasebo.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bicara Soal PPKM Mikro, Minta Aktifkan Satgas Covid-19 hingga Tingkat Kelurahan dan RT

"Ini memiliki relevansi ilmiah yang besar dan dampak medis yang potensial, hanya sepuluh bulan setelah memulai proyek di laboratorium CIGB (Genetic Engineering and Biotechnology Centre) dan institut vaksin Finlay," jelasnya seperti dikutip dari dunia.rmol.id, Rabu 23 Juni 2021.

Di sisi lain, evaluasi keamanan imunogen, persyaratan selama pengembangan produk, serta yang terkait dengan respons imun.

Uji klinis fase III dirancang sebagai studi multisenter, terkontrol plasebo, acak dan double-blind, yang melibatkan 48.010 sukarelawan berusia antara 19 dan 80 tahun yang didistribusikan di kotamadya Santiago de Cuba, Guantánamo dan Granma.

Baca Juga: Kemenag Terbitkan Surat Edaran Sholat Idul Adha 1442 Hijriah, Menag Yaqut : Ini Untuk Melindungi Masyarakat

Rancangan umum penelitian pada fase ini mempertimbangkan pemberian tiga dosis Abdala setiap empat belas hari.

Dengan hasil ini, dalam waktu dekat akan diajukan permohonan Emergency Use Authorization ke Center for State Control of Medicines, Equipment and Medical Devices (CECMED).

Setelah Abdala disetujui akan menjadi vaksin kedua melawan Covid19 yang dikembangkan di Amerika Latin. Amerika dan Karibia.

Abdala juga merupakan bagian dari studi intervensi pada orang-orang yang berisiko tinggi, di antaranya, tenaga kesehatan dan pekerja kelompok usaha BioCubaFarma, di beberapa provinsi di Kuba.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Miliki 300 Juta Folowers Instagram, Kalahkan The Rock hingga Selena Gomez

Sebelumnya Kuba mengumumkan, kandidat vaksin miliknya, Soberana 2, telah menunjukkan kemanjuran 62% hanya dengan dua dari tiga dosisnya.

Vaksin tersebut merupakan salah satu dari lima kandidat vaksin yang sedang dalam uji klinis yang memasuki fase akhir.

"Dalam beberapa minggu kami akan mendapatkan hasil untuk kemanjuran dengan tiga dosis yang kami harapkan akan lebih unggul," kata Vicente Vérez, Direktur Institut Vaksin Finlay yang mengembangkan Soberana 2, seperti dikutip dari Reuters, Minggu 20 Juni 2021.

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel menyambut baik berita itu sebagai pencapaian yang akan melipatgandakan kebanggaan di negara itu.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Terapi Bekam, Manfaat dan Efek Sampingnya Menurut Dunia Medis

"Kami tahu pemerintah kami belum mampu menyediakan dana yang dibutuhkan untuk proyek ini semua dan bagaimanapun ini adalah hasil dari posisi global," katanya.

Kuba menjadi negara Amerika Latin pertama yang menghadirkan vaksin buatan dalam negeri untuk perang melawan Covid-19. 

Kuba saat ini memilih untuk tidak mengimpor vaksin asing melainkan mengandalkannya produk buatannya sendiri dan memiliki beberapa proyek vaksin yang sedang dalam fase penelitian berbeda.

Selain Abdala, ada Mambisa dari CIGB, serta Soberana 1 dan Soberana Plus dari Finlay Institute.

Di bawah sanksi Amerika, Kuba memiliki tradisi panjang membuat vaksin sendiri, sejak tahun 1980-an.

Saat ini, hampir 80 persen vaksinnya diproduksi secara lokal dan diharapkan bisa menghasilkan suntikan virus corona pertama yang diproduksi secara lokal di Amerika Latin.***

 

Editor: Ponti Ana Banjaria

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler