KALBAR TERKINI - Mossad memperingatkan semua ilmuwan yang terlibat dalam progam nuklir Iran untuk mundur atau ditawarkan 'jalan keluar'. Jalan keluar yang dimaksud bisa diartikan dibunuh.
Program persenjataan nuklir tersebut, yang diklaim oleh Iran untuk tujuan damai, juga dua kali berhasil disabot oleh dinas intelijen Israel tersebut. Pada Juli 2020, sebuah ledakan misterius menghancurkan perakitan sentrifugal canggih di Natanz, yang disusul ledakan yang merobek sebuah ruang pengayaan uranium di bawah tanahnya pada April 2021.
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Jumat, 11 Juni 2021, pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Mossad Yossi Cohen dalam wawancara di segmen Uvda, stasiun televisi Channel 12 Israel, Kamis, 10 Juni 2021.
Dalam wawancara ini, Cohen juga mengisyaratkan, Mossad juga telah membunuh Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan yang memprakarsai program nuklir militer Iran selama beberapa dekade lalu.
Kepada jurnalis Channel 12 Ilana Dayan, pernyataan dari komandan Mossad yang akan segera mengakhiri jabatan ini, disebut luar biasa. Ini karena dinyatakan oleh seorang pemimpin dari sebuah dinas rahasia sekelas Mossad, yang selama ini sangat tertutup terkait operasi intelijennya.
Pernyataan 'terbuka' ini menunjukkan pula situasi politik terkini di Israel menjelang pergantian jabatan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Naftali Bennett, yang telah berhasil menggalang koalisi partai-partai sayap kiri dalam mengalahkan kekuatan koalisi partai-partais ayap kanan pimpinan Likud, pimpinan Netanyahu.
Baca Juga: Arya Saloka Idamkan Rumah American Style, Arya: Gua Akan Beli Cash Hindari Riba
Cohen Tunjukkan Situasi Politik Israel