KALBAR TERKINI - Kabupaten Kudus mengalami lonjakan peningkatan kasus Covid-19 tertinggi dibandingkan daerah-daerah lain di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), hingga Kamis, 10 Juni 2021. Penyebab utama diyakini dari kalangan warga perantau yang pulkam selama mudik Lebaran 2021 serta beberapa tradisi pasca lebaran.
Dari total 132 desa, menurut Bupati Hartopo, 60 desa tercatat masuk zona merah pandemi, atau hampir 50 persen dari total desa. Akibatnya, dikutip Kalbar-Terkini.com dari CNBC, 90 persen tempat tidur di fasilitas kesehatan di Kudus, telah terisi, dan dalam kondisi yang memprihatinkan.
Selain karena faktor mudik,lonjakan kasus terjadi karena dampak wisata religi ziarah dan tradisi kupatan, tujuh hari pasca lebaran.
Baca Juga: El Savador Tetapkan Bitcoin Alat Pembayaran yang Sah, Kurangi Ketergantungan Ekonomi Pada Dolar
Meningginya kasus Covid-19 di Kudus pun langsung diantisipasi pihak Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro. Dikutip dari Tribrata News, Kamis, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi juga mengajak Pemda Kudus, dan tokoh masyarakat untuk bahu-membahu menangani lonjakan Covid-19.
Berbicara dalam apel khusus di halaman Markas Kodam IV Diponegoro, Selasa, 8 Juli 2021, Kapolda Jateng dalam acara itu didampingi Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, Dirlantas Polda Jateng Kombes M Rudy Syafirudin, dan Kabidhumas Polda Jateng Kombes Iskandar Fitriana Sutisna.
Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro juga sepakat menambah total 32 armada bus, untuk membawa masyarakat yang akan melakukan isolasi mandiri dari eks-karasidenan Pati.
Baca Juga: Sisca Kohl Borong BTS Meal, Warga Net pada Mewek: “Katanya Enggak Beli Terlalu Banyak”
“Hari ini terjadi fluktuatif masyarakat yang akan berangkat, dan mau diisolasi mandiri,” terang Kapolda, yang juga membenarkan bahwa di Wilayah Jateng diberlakukan SOP penanganan managemen kontijensi Covid-19. “Ini akan dijadikan rule model, manakala di wilayah kita terjadi fluktuatif terkait covid-19,” ujarnya.
Langkah ini akan menjadi pembelajaran bagi daerah lain, sehingga managemen tersebut akan berjalan di daerah lain, sesuai SOP managemen kontijensi Covid-19, yang sudah diterapkan di wilayah Kudus.