Gencatan Senjata, Langkah Akhir Israel dan Hamas: Warga Palestina Sebut Kemenangan

21 Mei 2021, 20:22 WIB
Dua anak perempuan di Kota Ramallah mengibarkan bendera Palestina setelah muncul gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada Jumat dini hari 21 Mei 2021 /Tangkap layar situs BBC

KALBAR TERKINI – Israel dan Kelompok Hamas di Palestina akhirnya menyetujui genjatan senjata setelah terlibat kontak tembak roket selama 11 hari.

Genjatan senjata tersebut disepakati mulai dilakukan pada Jumat 21 Mei 2021 pukul 2.00 dini hari waktu setempat.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (20/05) mengumumkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Juga: Israel-Hamas Gencatan Senjata, Iran dan Turki malah 'Panas'

Seorang pejabat Hamas mengonfirmasi laporan tersebut kepada kantor berita Reuters dan mengatakan bahwa gencatan senjata "bersama dan serentak" akan dimulai pukul 02.00 dini hari waktu setempat pada Jumat 21 Mei 2021 waktu setempat.

Hamas menyebut gencatan senjata sebagai "kemenangan bagi rakyat Palestina."

Melalui sebuah pernyataan, Kantor Netanyahu mengatakan bahwa Kabinet Keamanan secara sepihak menyetujui proposal yang dimediasi Mesir itu.

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa kedua pihak masih melakukan negosiasi kapan gencatan senjata akan dimulai.

Baca Juga: Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata: Alhamdulillah, Gloria in Excelsis Deo!

"Para pemimpin politik menekankan bahwa kenyataan di lapangan akan menentukan masa depan kampanye," demikian bunyi pernyataan itu.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menuliskan di Twitter bahwa serangan terhadap Hamas di Gaza menghasilkan "keuntungan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Sementara itu, Koresponden DW di Yerusalem, Tania Krämer, mengatakan bahwa dia telah berbicara kepada orang-orang di Gaza tentang kemungkinan gencatan senjata.

Tania mengatakan warga Gaza "menyambut" gagasan itu, tetapi masih khawatir apakah kesepakatan itu akan benar-benar mampu memperbaiki kehidupan warga Palestina di wilayah yang diblokade.

Baca Juga: Palestina Meratap: Rakyat Israel Tuding Negaranya Lakukan Genosida

Aprsiasi Biden

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memuji gencatan senjata saat berpidato di Gedung Putih pada Kamis 20 Mei 2021.

Dia berterima kasih kepada para pemimpin Mesir karena berhasil menengahi kesepakatan itu.

Biden juga mengatakan bahwa AS akan kembali mengisi sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel, sekaligus memberikan bantuan kemanusiaan kepada Gaza.

"Saya yakin orang Israel dan Palestina sama-sama berhak untuk hidup dengan aman dan terjamin serta menikmati kebebasan, kemakmuran dan demokrasi yang setara," kata Biden.

Baca Juga: Biden Bernafsu Kirim Rudal ke Israel: Dilawan Partainya di Parlemen AS

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab juga memuji gencatan senjata tersebut.

"Semua pihak harus bekerja untuk membuat gencatan senjata bertahan lama dan mengakhiri siklus kekerasan yang tidak dapat diterima, serta hilangnya nyawa warga sipil," tulis Raab di Twitter.

"Inggris terus mendukung upaya untuk mewujudkan perdamaian", tambahnya.

Mengapa Israel dan Hamas bertempur?

Israel dan Hamas telah berperang selama 11 hari terakhir, menyusul ketegangan di Yerusalem.

Sejauh ini, setidaknya 230 warga Palestina telah tewas akibat konflik tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sementara itu, 12 orang Israel tewas dalam pertempuran.

Krisis bermula ketika sejumlah keluarga Palestina diancam akan digusur dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur.

Pemukim Yahudi mengklaim properti itu dimiliki oleh orang Yahudi sebelum tahun 1948.

Untuk meredakan ketegangan, Israel menunda sidang tentang penggusuran tersebut.

Situasi semakin meningkat setelah pasukan keamanan Israel membubarkan jamaah di masjid suci al-Aqsa.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: DW.com

Tags

Terkini

Terpopuler