RIYADH, KALBAR TERKINI - Dewan Urusan Keluarga Kerajaan Arab Saudi mendirikan 34 pusat perlindungan keluarga dan 15 tempat penampungan menyusul meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Ini merupakan dampak maraknya penggunaan media sosial (medsos).
Sebagaimana di banyak negara lainnya, maraknya penggunaan medsos di Arab Saudi khususnya di Riyadh juga telah membuat tak sedikit suami- istri yang sibuk dengan medsos masing-masing, serta pula anak-anak.
Isolasi sosial akibat medsos telah berdampak pada renggangnya hubungan di antara sesama anggota keluarga, yang berisiko bahkan telah memicu terjadinya KDRT.
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Arab News, Selasa, 8 Juni 2021, fenomena KDRT akibat maraknya penggunaan medsos, terungkap dalam dialog sebuah forum bertajuk Rumah Tangga yang Stabil tidak Mengenal Kekerasan yang digelar di Kota Riyadh, Senin, 7 Juni 2021, atas inisiasi Ikatan Keluarga Buraidah dan Komite Pembangunan Wanita Qassim di Qassim.
Pangeran Faisal bin Mishaal bin Saud dalam forum tersebut mengklaim, medsos memainkan peran yang meningkat dalam memicu KDRT. "Isolasi sosial yang disebabkan oleh media sosial, telah menyebabkan pengaruh negatif pada keluarga, menciptakan hambatan, dan meningkatkan masalah di rumah tangga," katanya.
Forum tersebut bertujuan untuk mendengar berbagai upaya untuk melindungi keluarga dari kasus-kasus KDRT di wilayah provinsi tersebut melalui penelitian atas penyebab utamanya.
Menurut Direktur Asosiasi Keluarga Buraidah, Dr Mohammed Al-Saif, organisasinya telah memperkenalkan beberapa inisiatif untuk mengatasi kekerasan dalam rumah tangga, termasuk mendukung keluarga selama pandemi, dan saran untuk pernikahan yang sukses.