SEOUL, KALBAR TERKINI - Bagi grup superstar K-pop BTS, sangat menyakitkan jika menjadi korban rasisme. Rasa percaya diri dan harga diri terasa hilang, sebagaimana yang mereka alami di Jerman pada Februari 2021.
Rasisme tersebut dikaitkan dengan pandemi Covid-19, yang disebut-sebut berasal dati Wuhan, China. Walaupun begitu, semua orang Asia dari ras Mongoloid dianggap China sehingga rasisme ini di AS menyasar semua warga Asia dan Asia-Amerika selain asal Kepulauan Pasifik, serta di Australia dan sejumlah negara Eropa.
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Selasa, 30 Maret 2021, Grup superstar K-pop BTS pun mengutuk rasisme tersebut dalam sebuah pernyataan apalagi mereka mengalaminya sendiri.
“Kami menentang diskriminasi rasial,” tweet BTS pada Selasa ini dalam bahasa Inggris dan Korea. Band itu menyatakan, pengalaman menyakitkan terkait rasisme, berupa umpatan dan ejekan yang dikaitkan dengan penampilan mereka.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 30 Maret 2021, Rafael Telisik Proses Pembunuhan Roy
Baca Juga: Selain Beli Silegon United, Daffi Ahmad Optimis Kembangkan Sekolah Bola
Baca Juga: Rekor Download PUBG Tembus 1 Miliar Jelang Ulang Tahun ke Tiga
BTS mengeluarkan pernyataan tersebut setelah serangan baru-baru ini terhadap orang-orang Asia dan Asia-Amerika di AS,yang terus meningkat selama pandemi virus korona. Seorang pria bersenjata kulit putih pada medio Maret ini membunuh delapan wanita termasuk enam wanita keturunan Asia di tiga spa di Kota Atlanta, Negara Bagian Georgia.
"Kami tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata tentang rasa sakit, karena menjadi subjek kebencian dan kekerasan,” kata band ini dalam pernyataannya.