Berbeda Dengan Asma Biasa, Pada Penderita Covid-19 Berdurasi 7 hingga 25 Hari

3 Maret 2021, 12:51 WIB
Perbedaan sesak nafas karena asma dan terpapar virus Corona.* //FREEPIK/freepik

KALBAR TERKINI – Sebelum meninggal dunia aktris senior Rina Gunawan dikabarkan sang suami sempat mengalami sesak nafas.

Suami Rina Gunawan tersebut menyebut, istrinya memang sebelumnya divonis terpapar Covid-19 dan sempat menjalani perawatan bersama beberapa pesohor lain di antaranya Arsyanti.

Diduga, Rina meninggal karena mengalami sesak nafas akut dan penyakit penyerta lainnya.

 Baca Juga: Aktris Senior Rina Gunawan Meninggal, Teddy: Penyakit Bawaan Asma dan Radang Paru

Memang sesak nafas merupakan salah satu gejala yang muncul saat seseorang terinfeksi COVID-19.

Namun, asma juga merupakan penyakit yang menyerang saluran pernafasan. Lalu, apa perbedaan sesak nafas karena COVID-19 dan asma?

Yayasan Asma dan Alergi Amerika Serikat (Asthma and Allergy Foundation of America /AAFA) mengatakan memang terdapat beberapa gejala serupa di antara penyakit pernapasan ini.

Baca Juga: Cha Eun Woo Pertimbangkan 'Kutukan'

Menurut bagan yang dibagikan AAFA melalui laman resminya, dikutip pada Rabu, lama gejala sesak nafas bagi pengidap asma bisa berlangsung dalam jangka waktu singkat hingga berjam-jam. Sementara, sesak nafas karena virus corona (ringan hingga sedang) mencapai 7-25 hari.

Sesak napas pada pengidap asma napas disertai dengan batuk dan mengi, sedangkan gejala COVID-19 tidak.

Selanjutnya, mereka yang terinfeksi COVID-19 jarang diawali oleh sesak napas, melainkan lebih ke sakit kepala, meriang, tidak enak badan, demam, nyeri pada sendi, hingga kehilangan indera penciuman.

Baca Juga: Rollin' Melejit, Brave Girl Ganti Sampul

Data AAFA per 27 Januari 2021 tidak menunjukkan peningkatan risiko infeksi COVID-19 atau keparahan penyakit COVID-19 pada orang dengan asma.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sebelumnya mencantumkan asma sedang hingga parah sebagai faktor risiko yang mungkin untuk penyakit COVID-19 yang parah.

Tetapi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa asma bukanlah faktor risiko.

 

Baca Juga: Setelah 55 Tahun, Tupperwear Terancam Bangkrut

Meski demikian, penderita asma harus berhati-hati ketika semua jenis penyakit pernapasan menyebar di lingkungan mereka.

Musim flu telah tiba, dan penderita asma harus mendapatkan vaksinasi flu.

AAFA mengatakan bahwa penderita asma dimungkinkan untuk tertular virus corona dan flu pada saat yang bersamaan. Vaksinasi flu tersedia secara luas sekarang.

Baca Juga: Digosipkan Wanita Kesepian, Nora Alexandra: Gua Nggak Begitu

Setelah mendapatkan vaksinasi flu, dibutuhkan sekitar dua minggu bagi tubuh untuk membangun kekebalan terhadap flu.

AAFA mengigatkan, vaksinasi flu tidak akan melindungi Anda dari COVID-19.

Meskipun penderita asma tidak memiliki risiko tertinggi untuk COVID-19, tetap penting untuk mengendalikan asma.

Baca Juga: Ogah Komentari Isu Keretakan Rumah Tangga, Olla Ramlan: Doain Baik-baik Saja

Obat-obatan umum yang mungkin sudah dikonsumsi untuk asma dan kondisi terkait disebut tidak meningkatkan risiko terkena COVID-19.

Menurut AAFA, obat-obatan tersebut (sesuai resep dokter) penting untuk membantu mengendalikan asma. Justru, risikonya lebih besar mengalami serangan asma jika berhenti minum obat.

Namun, jika penderita harus menggunakan nebulizer, batasi jumlah orang di dalam ruangan atau gunakan sendiri di ruangan itu.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler