Cerita Anton membuat pandangan Widya berubah, dan malam itu, ia melihat Bima berjalan jauh ke timur.
Arah menuju sebuah tempat yang seringkali membuat Widya merinding tiap memandangnya. Tipak Talas.
Tipak Talas
Widya melihat Tipak talas seperti sebuah lorong panjang. Hanya saja, dindingnya adalah pepohonan besar dengan akar di sana-sini.
Selain medan tanahnya yang menanjak, di depan Tipak Talas, ada gapura kecil, lengkap dengan kain merah dan hitam di sekelilingnya.
Pak Prabu pernah bercerita, kain hitam adalah nama adat untuk sebuah penanda seperti di pemakaman.
Namun, bukankah warna cerah lebih baik untuk menjadi sebuah penanda.
Sebelum Widya tahu kebenaran dari warga yang bercerita, bahwa hitam yang dimaksud adalah simbol alam lain.
Hitam bukan untuk yang hidup, melainkan untuk tanda bagi mereka yang sudah mati.