"Menurut analisa yang dilakukan oleh beberapa trader yang berpengalaman, tujuan menggunakan broker tertentu ini karena dimungkinkan untuk memanipulasi chart trading yang ada dengan chart trading fiktif yang telah diatur sedemikian rupa dan disesuaikan dengan janji bagi hasil yang diberikan.
2. Nilai Valas Yang Jauh
Pengguna diharuskan membeli dolar dari penyelenggara trading. Namun harganya 5-10% lebih mahal dari harga wajar.
Untuk penarikan, juga harus menjual dengan harga lebih murah.
Praktik ini membuat keuntungan instan bagi penyelenggara trading. Selain juga telah mengantongi keuntungan 5-10% dari member baru yang masuk.
"Secara logis, tujuan spread jual beli yang sangat tinggi ini secara tidak langsung memberikan keuntungan instan kepada penyelenggara trading dimana setiap kali ada member baru masuk maka penyelenggara sudah mengantongi keuntungan 5 - 10 % dan hal ini secara tidak langsung menjelaskan mengapa skema yang diduga ponzi ini bisa berumur panjang," kata Alfons.
3. Robot Trading Tidak Berwujud
Platform Robot Trading yang ditawarkan tidak ada wujudnya. Dari algoritma hingga cara kerja tidak menawarkan penjelasan. Ini membuat tidak ada informasi soal kelemahan platform dan juga tidak bisa dijalankan pada broker forex lain.***