Simak dan Kenali, Ciri-Ciri Robot Trading Ilegal Berkedok Investasi

- 5 Juni 2022, 17:48 WIB
Ilustrasi Trading
Ilustrasi Trading /pexels

KALBAR TERKINI - Perkembangan investasi bodong melalui robot trading ilegal kian membuat semua pihak resah dan banyak orang yang di rugikan.

Tidak sedikit masyarakat yang dirugikan secara materi atas kerja orang-orang tidak bertanggung jawab tersebut.

Adapun tingkat Kerugian yang dialami oleh para korban bukanlah sedikit nilainya bahkan sampai miliaran rupiah.

Menurut Kementerian Perdagangan (Kemendag), robot trading merupakan peranti lunak komputer yang dapat bekerja secara otomatis untuk memonitor pasar, melakukan kalkukasi peluang entry, menempatkan transaksi, dan melakukan manajemen risiko berdasarkan algoritma yang telah ditanamkan pada baris-baris programnya.

Baca Juga: Setujui Ekspor Minyak Sawit Awal Juni, Tembus di Angka 179 Ribu Ton Minyak Sawit

Masyarakat dapat terhindar menggunakan robot trading yang berpotensi menerapkan skema ponzi.

Pakar Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya membagikan sejumlah tips mengenali platform yang memiliki potensi fraud.

1. Broker Tidak Terpercaya

Trading hanya boleh dilakukan oleh broker tertentu yang bersertifikat,biasanya yang mencurigakan akan mengarahkan pada broker yang memenuhi ketentuan khusus.

"Menurut analisa yang dilakukan oleh beberapa trader yang berpengalaman, tujuan menggunakan broker tertentu ini karena dimungkinkan untuk memanipulasi chart trading yang ada dengan chart trading fiktif yang telah diatur sedemikian rupa dan disesuaikan dengan janji bagi hasil yang diberikan.

2. Nilai Valas Yang Jauh

Pengguna diharuskan membeli dolar dari penyelenggara trading. Namun harganya 5-10% lebih mahal dari harga wajar.

Untuk penarikan, juga harus menjual dengan harga lebih murah.

Praktik ini membuat keuntungan instan bagi penyelenggara trading. Selain juga telah mengantongi keuntungan 5-10% dari member baru yang masuk.

"Secara logis, tujuan spread jual beli yang sangat tinggi ini secara tidak langsung memberikan keuntungan instan kepada penyelenggara trading dimana setiap kali ada member baru masuk maka penyelenggara sudah mengantongi keuntungan 5 - 10 % dan hal ini secara tidak langsung menjelaskan mengapa skema yang diduga ponzi ini bisa berumur panjang," kata Alfons.

3. Robot Trading Tidak Berwujud

Platform Robot Trading yang ditawarkan tidak ada wujudnya. Dari algoritma hingga cara kerja tidak menawarkan penjelasan. Ini membuat tidak ada informasi soal kelemahan platform dan juga tidak bisa dijalankan pada broker forex lain.***

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah