Ekspor nonmigas naik 34,6% menjadi US$ 97,06 miliar, sedangkan ekspor migas naik 48,54% menjadi US$ 5,82 miliar.
Sementara itu, realisasi investasi yang dicatatkan BKPM pada semester I 2021 juga berhasil tumbuh 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 448,2 triliun.
Jumlah ini mencapai 49% dari target yang dipatok pemerintah tahun ini Rp 900 triliun. Faisal memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini akan lebih lambat dari kuartal II 2021.
Ekonomi kuartal II diprediksi tumbuh di 4,5%-5%, sedangkan pada kuartal III dan IV tumbuh 3%-4,5%.
"Konsumsi rumah tangga pada kuartal III dan IV akan ada perlambatan yang cukup signifikan dibandingkan kuartal II. Kami prediksikan kuartal II belum kembali ke posisi sebelum pandemi." kata Faisal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini menjadi 3,7% hingga 4,5%, di bawah target pemerintah dalam APBN 2021 sebesar 5%.
Meski demikian, ia memperkirakan ekonomi pada semester kedua tahun ini masih mampu tumbuh positif.
Ekonomi kuartal III diperkirakan tumbuh 4% hingga 5,4%, sedangkan ekonomi kuartal IV diperkirakan tumbuh 4,6% hingga 5,9%.