Surat Terbuka Ratna Sari Dewi Soekarno untuk Presiden Soeharto: Siapa yang Membantai 800 Ribu Nyawa Rakyat?

- 12 Mei 2022, 09:04 WIB
Ratna Sari Dewi Soekarno. Selain memperhatikan betul budaya Indonesia, ia juga rupanya memperhatikan kondisi politik di tanah air, salah satunya ketika ia menulis surat terbuka kepada Presiden Soeharto tentang pembantaian sedikitnya 800 ribu nyawa.
Ratna Sari Dewi Soekarno. Selain memperhatikan betul budaya Indonesia, ia juga rupanya memperhatikan kondisi politik di tanah air, salah satunya ketika ia menulis surat terbuka kepada Presiden Soeharto tentang pembantaian sedikitnya 800 ribu nyawa. /@nadiawita

Akan tetapi tentang hal ini sebenarnya dapat dimengerti sebab dalam politik yang berkuasa itu harus membuat Rakyat yang tidak tahu apa-apa itu sedemikian rupa sehingga rakyat merasa tidak tenteram dan aman dengan menimpakan kesalahan dan ancaman itu pada PKI. yang kemudian diarahkan bahwa penguasa (pemerintah) itu adalah satu-satunya pelindung rakyat yang sebenarnya.

Kalau demikian halnya maka jelas bahwa Tuan telah mengabaikan perintah dan peringatan Presiden Soekarno pada sidang kabinet tanggal 2 Januari 1966 di Bogor yang meminta kepada Tuan agar situasi yang tidak menentu itu harus segera diakhiri dan dipulihkan sehingga rasa kesatuan dan persatuan bangsa lIndonesia dapat tercipta kembali. Bukan saling membunuh diantara sebangsa dan setanah air. Apabila pembunuhan besar-besaran itu berlangsung terus menerus maka perjuangan kita selama ini akan sia-sia, karena dalam hai ini Tuan ternyata telah menempuh jalan sendiri.

Saya tidak akan mengatakan bahwa G 30 S itu baik. Tapi saya tidak akan menyalahkan siapa-pun dan belum memberikan penilaian terhadap peristiwa itu.

Andaikata sebagai orang komunis atau simpatisan. maka yang pertama-tama menjadi pertanyaan dan yang tidak masuk akal apa perlunya dan apa keuntungannya PKI itu melibatkan diri dalam G 30 S itu. Padahal PKI itu merupakan partai yang besar? Selain itu kalau memang benar PKI itu adalah pengacau? Mengapa TNI tidak mengetahui atau mencegah bahkan yang membakar Markas CG PKI itu dibiarkan untuk selanjutnya diselidiki kalau-kalau bisa diperoleh data yang penting? Dan kalau benar PKI itu terlibat apakah tidak lebih baik kalau para pemimpinnya yang bertanggung jawab diadili di depan umum untuk diketahui oleh seluruh Rakyat Indonesia? Dan mengapa Tentara yang menangkap DN Aidit itu justru telah membunuhnya dengan diam-diam baru kemudian melapor pada Presiden Soekarno. Dan apa pula sebabnya ketua I dan wakil ketua II PKI. yaitu Sdr. Nyoto dan Lukman juga diperlakukan yang sama dengan cara dibunuh dengan diam-diam dan tanpa proses hukum?

Kata orang bahwa NU itu mempunyai anggota sebanyak 6 juta. Tapi mengapa orang-orang di kalangan partai tersebut terlaiu takut kepada PKI. yang jumlah angggotanya lebih kecil hanya 3 juta orang ? Memang terlalu banyak soal-soal dan pertanyaan- pertanyaan yang tidak bisa terjawab bahkan sengaja ditutup disembunyikan.

Komunisme yang begitu Tuan takutkan itu sebenarnya akan tidak berdaya. apabila kesengsaraan dapat ditiadakan. Hakekat ideologi PKI di bawah pimpinan DN Aidit sebenarnya berdasarkan Pancasila (Soekarnoisme). Dan PKI telah memainkan peranan yang penting dalam kebangkitan dan kebangunan Bangsa Indonesia serta berjuang untuk sosialisme Indonesia.

Juga Nasution pimpinan MPRS. telah menyalahkan PKI karena telah melakukan aksi-aksi di bidang ekonomi. Dia juga menyalahkan PKI bahwa sebab terjadinya inflasi dewasa ini karena adanya hutang pada luar negeri sebanyak $ 2.5 milyard dan diantaranya berupa pembelian sen-jata-senjata seharga $ l milyard pada Uni Sovyet. Yang aneh dalam hal ini justru hutang-hutang pada Uni Sovyet ini bukankah Jenderal Nasution sendiri yang menandatangani kontrak-kontraknya ? Bahkan dia sendiri sudah 2 kali berkunjung ke Moskow. Apakah dengan begitu ucapan Jenderal Nasution itu dapat dipertanggung jawabkan ?

Tuan Suharto.

Saya ingin mengajukan banyak data-data yang Tuan sendiri berharap akan menjadikan data-dala itu sebagai bukti terlibatnya PKI. Tapi mengapa Tuan tidak membuka penyelidikan untuk menghimpun sesungguhnya ? Sudah tentu bukan data-data yang bersifat sepihak. Saya kira seluruh Negri dan rakyat Indonesia berhak untuk tahu dan mengerti yang sebenarnya. Sekali biar seluruh rakyat tahu juga bagaimana pendapat Tuan tentang peristiwa tersebut. Hal ini penting sekali karena telah diisukan bahwa bukan hanya PKI yang terlibat tapi juga Presiden Soekarno yang ikut dituduh merestui ” dewan revolusi.”

Selain itu juga dikatakan bahwa beberapa ribu orang PKI sebelum peristiwa G 30 S itu telah dipersiapkan dengan mengadakan latihan militer di daerah lapangan udara Halim. Dimana Presiden Soekarno pada tengah malam ketika peristiwa itu terjadi juga diamankan disitu. Dengan adanya berita-berita itu orang pada bertanya bagaimana hal ini bisa terjadi adnya suatu latihan militer yang diikuti oleh ribuan orang dapat dilakukan secara sembunyi-sembunyi ? Dan apa perlunya Presiden Soekarno itu mencari perlindungan di tempat yang tidak menguntungkan baginya?

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah