Kartini Rupanya Murid Mbah Soleh Darat, Minta Al Fatihah Terjemahan Berbahasa Jawa

- 19 April 2021, 16:10 WIB
RA Kartini
RA Kartini /made blog.com/

KALBAR TERKINI – Raden Ajeng Kartini adalah sosok yang lekat dengan lahirnya terjemahan Al Quran ke dalam Bahasa Jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Sayangnya, fakta tersebut seperti terabaikan dalam setiap peringatan hari lahir Kartini yang selalu diperingati setiap tahun.

Tahun ini, Ramadhan 1442 H bertetapan dengan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2021.

Baca Juga: Biasa Tampil di Acara Televisi Nasional, Berikut Profile Ustaz Achmad Zaky Mirza

Baca Juga: Jubir Rusia Maria Zakharova: Cantik, tapi Judesnya 'Alamak'!

Sehingga tidak berlebihan kita mengulas asal usul lahirnya terjemahan Al Quran dalam Bahasa Jawa yang diinisiasi seorang kartini.

Lahirnya terjemahan Al quran merupakan fragmen penting kehidupan Raden Ajeng Kartini.

Yakni tatkala ia berguru Al-Qur’anul Kariim dan tafsir kepada Kyai Saleh Darat di Semarang.

Bersebab kesulitan waktu untuk belajar secara langsung dan rutin, maka Kartini memohon kepada Kyai Saleh Darat untuk berkenan menerjemahkan kitab tafsir Al-Qur’an.

Ini untuk menjembatani sedikitnya kesempatan berguru secara langsung.

Inilah awal berkembangnya penerjemahan tafsir Al-Qur’an dalam bahasa Jawa yang pada gilirannya berkembang ke dalam bahasa Indonesia.

KH Muhammad Saleh Darat, seorang ulama asal Semarang, merupakan pelopor penulisan buku-buku agama dalam bahasa Jawa.

Buku-bukunya sangat populer di zamannya, dan banyak digemari masyarakat awam.

Karyanya ditulis dengan huruf Arab gundul (pegong), sehingga tidak dicurigai penjajah.

Alquran pun ia terjemahkan dengan huruf itu. Kitab Faid ar-Rahman merupakan kitab tafsir pertama di Nusantara yang ditulis dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab.

Satu eksemplar buku itu dihadiahkannya kepada RA Kartini ketika pahlawan nasional ini menikahi RM Joyodiningrat, bupati Rembang.

Kartini sungguh girang menerima hadiah itu.

“Selama ini surat Al Fatihah gelap bagi saya, saya tidak mengerti sedikit pun akan maknanya, tetapi sejak hari ini ia menjadi terang benderang sampai kepada makna yang tersirat sekali pun.

Karena Romo Kiai menjelaskannya dalam bahasa Jawa yang saya pahami,” demikian Kartini berujar saat ia mengikuti pengajian Saleh Darat di pendopo Kesultanan Demak.

Baca Juga: Aung Hlaing Gagal Dijadikan Penjahat Internasional: Kontribusi Suu Kyi Genosida Muslim Rohingnya

Baca Juga: Sejarah 16 April, Tragedi Virginia Tech Amerika 2007 Tewaskan 33 Orang

Perlu dicatat bahwa Raden Ajeng Kartini tetap berguru langsung kepada Kyai Saleh Darat.

Gurunya Kartini dalam bidang tafsir ini juga merupakan guru dari KH. Ahmad Dahlan serta teman sekamarnya: Hadratusy Syaikh Hasyim Asy’ari.

Sayangnya, episode kehidupan Kartini yang menunjukkan perhatian besarnya kepada Islam seolah lenyap dari sejarah.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: islampos.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah