Mengenal Birute Galdikas, 50 Tahun Mengurusi Orangutan Kalimantan

- 1 April 2021, 06:54 WIB
Birute Galdikas
Birute Galdikas /ISTIMEWA/ANTARA

Yan, 57 tahun, semula adalah mahasiswa Birute ketika ia kuliah di UNAS (Universitas Nasional) Jakarta.

Yan yang telah tinggal di AS selama 26 tahun itu merasa tergugah untuk menjadi relawan di Tanjung Puting, tempat mantan dosennya, Birute Galdikas mengabdikan dirinya untuk melestarikan orangutan.

“Saya kan memang pernah menjadi mahasiswa bu Galdikas. Saya membiayai sendiri untuk menjadi relawan. Saya orang Indonesia-Amerika, banyak orang Indonesia berpikir: ‘wah enak ya jadi relawan, pasti dibayar banyak. Tidak sama sekali, saya dianggap sebagai relawan orang Amerika.”

Indonesia sangat beruntung memiliki seorang Birute Galdikas yang pengabdiaannya sangat besar kepada orangutan dan hutan terutama di Kalimantan.

Yayasan Orangutannya memiliki Pusat Perawatan atau Care Center orangutan yang menangani berbagai kasus, seperti orangutan yang terkena konflik dengan man usia, maupun bayi orangutan yang kehilangan induknya.

Di sana terdapat empat dokter hewan. Relawan seperti Yan menangani berbagai pekerjaan, dari ikut membersihkan kandang, memberi makan dan ur usan lain.

“Tugas saya sih datang mengontrol, bagaimana kebersihan kandang, karena saya sudah tahu orangutan , jadi 75 persen saya di Care Center, di tempat karantina.

Sekarang ini berubah perilaku orangutan karena sudah terlalu lama di kandang. Jadi kalau mangga dikupas kadang tidak dimakan, terbuang.

Lain kalau kita kupaskan dan dipotong-potong. Harus bisa kreatif dalam mengerjakan ini, jadi harus diatur bagaimana agar mereka suka sehingga tidak terbuang”.

Terbanyak di dunia

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: VOA Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x