Rasulullah pun memerintahkan untuk sekali lagi menangkap serta memukulinya dengan rotan.
Beberapa kali hal itu terjadi, namun Nu’aiman masih juga mengulang perilakunya.
Hingga Rasulullah merasa jengkel lalu sempat mengancam, dan Rasulullah pun meyakinkan dengan tegas bahwa ia dianggap keluar dari Islam.
Beliau berujar, “Jika Nu’aiman kembali (meminum khamr) maka bunuhlah.”
Teriakan kemarahan Rasulullah itu pun terdengar sampai ke telinga seorang sahabat yang bernama Umayr.
Mendengar ucapan keras Rasulullah tersebut, Umayr menjadi ikut marah dan mengumpat, “Laknatullah alayhi – semoga Allah melaknatinya”.
Sungguh diluar dugaan ketika Umayr dengan kemarahan itu, Rasulullah berada didekatnya.
Dengan kesabaran dan ketenangan, Rasulullah pun sesegera menepis emosi Umayr dengan memegang bahunya sembari berkata, “Jangan, jangan, jangan mengatakan seperti itu.
Sesungguhnya Nu’aiman adalah seorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Sehingga dosa besar seperti yang diperbuat oleh Nu’aiman tidak meletakkan seseorang di luar jemaah dan rahmat Allah.”