Manfaat Puasa Arafah Sebelum Idul Adha, Benarkah dapat Menghapus Dosa Setahun? Berikut Lafal Niat Puasanya

- 19 Juli 2021, 05:09 WIB
Puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah, memiliki manfaat yang istimewa
Puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah, memiliki manfaat yang istimewa /Pixabay.com/Zurijeta

KALBAR TERKINI - Puasa Arafah 9 Dzulhijjah sebelum Hari Raya Idul Adha, memiliki manfaat istimewa yang begitu besar. Para ulama pun menganjurkan agar umat Islam dapat melaksanakan puasa sunnah di bulan Haji ini.

Benerkah puasa Arafah dapat menghapus atau menggugurkan dosa setahun? Puasa Arafah adalah Puasa di hari ketika jamaah haji sedang melaksanakan wuquf di Arafah.

Baca Juga: Idul Adha 1442 H, Resep Tongseng Kambing Bango dan Sate Sapi Manis, Hidangan Nikmat Untuk Lebaran Haji

Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim:

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Artinya, “Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR Muslim).

Mayoritas ulama bersepakat bahwa dosa yang dapat dihapus oleh amalan puasa hari Arafah 9 Dzulhijjah ini adalah dosa kecil.

Seperti dikutip KalbarTerkini.com dari islam.nu.or.id menjelaskan bahwa Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim-nya mengatakan :

“Demikian juga Puasa hari Arafah 9 Dzulhijjah menjadi kafarah (dosa) dua tahun, dan hari Asyura menjadi kafarah (dosa) setahun. Bila seruan 'amin'-nya berbarengan dengan 'amin' para malaikat, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu," jelasnya.

Baca Juga: Idul Adha 1442 H, Makanan dan Minuman Penetralisir Sehabis Konsumsi Daging, Tangkal Naiknya Kolesterol

Hal tersebut bermakna setiap satu dari dari semua amal yang tersebut itu layak menjadi kafarah. Jika terdapat dosa kecil yang mesti dihapus, maka amal itu akan menghapusnya. Tetapi jika tidak berhadapan dengan dosa kecil tetapi tidak dosa besar, maka amal itu akan menjadi catatan kebaikannya dan mengangkat derajatnya.

Jika amal ibadah itu berhadapan dengan satu atau sekian dosa besar dan tidak dosa kecil, kita berharap amal ibadah itu dapat meringankan siksa atas dosa besar tesebut. Wallahu a’lam.” (Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim).

Puasa Arafah dapat mengugurkan dosa dua tahun/dosa tahun (lalu) yaitu dosa pada tahun yang sedang berjalan (dan dosa pada tahun kemudian) yaitu tahun sesudahnya terdapat di Kitab Faidhul Qadir yang dijelaskan Abdurrauf Al-Munawi.

Puasa hari Arafah dapat menjadi kafarah bagi dosa dua tahun orang yang mengamalkannya. Dosa yang dimaksud pada hadits ini adalah dosa kecil.

Jika ada pertanyaan usil, “Bagaimana puasa hari Arafah juga dapat menghapus dosa yang akan dilakukan pada tahun sesudahnya?” maka jawabannya, puasa sunnah hari Arafah dapat menghapus dosa pada tahun yang telah lalu sebagaimana ia juga menghapus dosa pada tahun sebelumnya (sebelum tahun yang sedang dijalaninya).

Sedangkan Puasa hari Asyura menghapus dosa kecil pada setahun lalu (tahun berjalan).

Mengapa puasa hari Arafah lebih utama daripada puasa hari hari Asyura? Pasalnya, (puasa) hari Arafah adalah sunnah Nabi Muhammad SAW. Sedangkan (puasa) hari Asyura adalah sunnah Nabi Musa AS. Oleh karena itu, sunnah Nabi Muhammad SAW dilipatgandakan di atas sunnah Nabi Musa AS. (Al-Munawi, Faidhul Qadir).

Baca Juga: Idul Adha 1442 H: 6 Amalan Sunah Sebelum Sholat IED, Nomor 6 Sering Salah Dengan Idul Fitri

Keutamaan puasa hari Arafah 9 Dzulhijjah berdasarkan hadits riwayat Imam Baihaqi melalui Sayyidah Aisyah RA:

عن عائشة قالت كان رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول صيام يوم عرفة كصيام ألف يوم

Artinya, “Dari Sayyidah Aisyah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘(Keutamaan) Puasa hari Arafah seperti puasa 1000 hari (di luar hari Arafah),’” (HR Baihaqi).

Berikut ini lafal niat puasa Arafah:

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

Orang yang ingin berpuasa sunnah Arafah di siang hari tetapi tidak sempat melafalkan niat dan berniat puasa di malam harinya boleh menyusul pelafalan niat dan memasang niat sunnah puasa Arafah seketika itu juga.

Kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.

Baca Juga: Idul Adha 1442 H: Dua Puasa Sunah ini Sangat Dianjurkan di Bulan Zulhijah, Nilainya Lebih Besar dari Jihad

Untuk puasa sunnah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh hingga gelincir matahari atau Zuhur.

Berikut ini lafal niat puasa sunnah Arafah di siang hari :

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT.”***

 

Editor: Ponti Ana Banjaria

Sumber: islam.nu.or.id Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah