Pernyataan tersebut didukung hasil penelitian yang diterbitkan di The Harvard Gazette.
Penelitian tersebut menyatakan, puasa dapat membantu memperlambat proses penuaan sekaligus mencegah potensi munculnya penyakit akibat usia tua.
Seseorang yang rutin melakukan puasa dalam jeda waktu tertentu cenderung lebih bugar dan tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan dini layaknya mereka yang tidak menjaga pola makan.
Meningkatkan Daya Ingat
Mark Mattson, peneliti dari Laboratory of Neurosciences National Institute of Aging menilai puasa juga dapat membantu mempertajam daya ingat. Mattson dan timnya meneliti tentang dampak diet dan puasa terhadap saraf.
Hasilnya, puasa ternyata mengakibatkan tekanan oksidatif ringan dan dapat membantu sel saraf memperbaiki kerusakan oksidatif pada DNA.
Puasa dan diet tinggi lemak seperti keto juga diklaim dapat melindungi otak dari potensi parkinson dan alzheimer.
Mereka yang disiplin menjalankan metode diet semacam ini juga dinilai lebih fokus dan menunjukkan kemampuan daya ingat yang meningkat.
Mengurangi Potensi Serangan Jantung
Penelitian yang diterbitkan British Journal of Medicine menunjukkan seseorang yang rutin menjalankan puasa dengan jeda waktu tertentu (intermittent fasting) juga memiliki risiko serangan jantung lebih rendah.