Palestina makin Gawat, Yordania Lindungi Situs Suci Islam dan Nasrani

- 18 Mei 2021, 12:25 WIB
SURAT KEPADA KHAMENEI - Sejumlah kelompok perlawanan dan pejuang Palestina dalam surat terpisah kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengapresiasi ucapannya tentang Palestina dalam pidato Hari Suci Internasional Quds./PHOTO &  CAPTION: IRNA/
SURAT KEPADA KHAMENEI - Sejumlah kelompok perlawanan dan pejuang Palestina dalam surat terpisah kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengapresiasi ucapannya tentang Palestina dalam pidato Hari Suci Internasional Quds./PHOTO & CAPTION: IRNA/ /IRNA

KALBAR TERKINI-  Yordania menyatakan siap melindungi situs-situs suci umat Muslim dan Nasrani di Yerusalem karena secara hukum berstatus quo. Upaya ini penting semakin mengganasnya konflik di Palestina termasuk serangan militer Israel.

Menurut Raja Yordania Abdullah II,  masyarakat internasional harus bergerak secara efektif untuk menghentikan serangan Israel.  Dalam pembicaraan lewat telpon dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Raha Abdullah II menilai, tindakan dan provokasi Israel yang berulang-ulang terhadap rakyat Palestina,  telah menyebabkan eskalasi saat ini.

Ditekankan, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari Anadolu Agency, Selasa, 18 Mei 2021, tindakan Israel akan mendorong kawasan itu menuju ketegangan lebih lanjut. Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Dewan Kerajaan Yordania, Abdullah II menegaskan, tidak ada alternatif solusi politik yang mengarah ke tercapainya perdamaian yang adil dan komprehensif, berdasarkan solusi dua negara.

Baca Juga: Centro Departement Store Pailit, Terlilit Pembayaran Hutang Kreditur, Ini Daftar 5 Perusahaan Penggugatnya

Diharapkan adanya jaminan atas berdirinya suatu negara yang mandiri, berdaulat, dan negara itu adalah Palestina yang dianggap layak. Ini  berdasarkan perjanjian perbatasan pada 1967,  dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara.

Raja Abdullah II menyebut, Israel melakukan pelanggaran mengerikan di Yerusalem, terutama terhadap Masjid Al-Aqsa, dan upayanya  yang dianggap secara tidak sah menggusur penduduk di lingkungan Sheikh Jarrah dari rumah mereka. 

Menurut Abdullah II, berdasarkan status quo hukum dan sejarah di Yerusalem,  maka Yordania akan terus mengerahkan semua upaya untuk melindungi situs suci Islam dan Nasrani di Yerusalem.   

Baca Juga: 4 Tahun Suarakan Palestina Merdeka, Ini Profil Lengkap Super Model AS Bella Hadid dan Asal Usul Keluarganya

Adapun korban tewas dari serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza yang terkepung,  telah meningkat menjadi 212,  menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Senin, 17 Mei 2021. 

Angka suram itu termasuk 61 anak-anak, 35 wanita, dan 16 orang lanjut usia, lanjut pernyataan  kementerian, sementara 1.400 orang telah terluka selama serangan itu. 

Militer Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza sejak Senin, 10 Mei 2021, menyusul serangan terlebih dahulu lebih 50 roket dari HAMAS, dan meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di seluruh wilayah pantai. Sepuluh orang Israel juga tewas dalam tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza ke Israel.

Ketegangan baru-baru ini yang dimulai di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadhan, menyebar ke Gaza,  sebagai akibat dari serangan Israel terhadap jamaah di kompleks Masjid Al-Aqsa,  dan lingkungan Sheikh Jarrah. 

Israel menduduki Yerusalem Timur,  tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Itu mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Baca Juga: China Mendarat di Mars: Robotnya langsung 'Jalan-jalan' 

Dukungan Penuh Iran 

Republik Islam Iran secara tegas mendukung gerakan perlawanan Palestina disusul makin gencarnya konflik d Palestina. Dukungan ini terwujud lewat Hari Quds atau Hari Yerusalem, yang diperingati di Iran sebagai simbol upaya berjihad untuk pembebasan Palestina. 

Hari Quds (Quds adalah nama Arab untuk Yerusalem), secara resmi disebut Hari Quds Internasional, merupakan  acara tahunan yang diadakan pada Jumat terakhir dari bulan Ramadhan yang diinisiasi oleh Iran pada 1979. Ini untuk menunjukkan dukungan bagi bangsa Palestina menghadapi Israel. 

Secara simbolis puula, hari tersebut diadakan untuk pesta dan malam Yerusalem yang dicetuskan oleh Israel pada Mei 1968, dan oleh hukum Knesset diangkatsebagai hari libur nasional sejak 1998.

Baca Juga: HAMAS Berkaul Kibarkan Bendera Allah hingga Kecaman Tameng Rantai Manusia

Dikutip   dari IRNA, Selasa, 18 Mei 2021, Kantor Pelestarian dan Publikasi Karya Ayatollah Khamenei Agung telah melaporkan di situs webnya bahwa lima gerakan perlawanan Palestina secara tertulis menyatakan menghargai sikap Iran pada Hari Quds sebagai tidak mengakui legitimasi Zionis, dan menekankan kelanjutan perlawanan hingga pembebasan Quds Suci sebagai peta jalan untuk pembebasan Palestina. 

Kelima organisasi ini, antara lain, Kantor Pusat dan Kantor Politik Front Pembebasan Rakyat Palestina, Gerakan Fatah Intifada,  dan Koalisi Pasukan Palestina dalam surat-surat itu menyebut Iran sebagai poros gerakan perlawanan negara-negara Islam, yang juga memperingati Martir Haj Qassem Soleimani, yang ditujukan untuk mempertahankan cita-cita Palestina. 

Soleimani adalah perwira militer Iran di Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC). Pada 1998 hingga kematiannya pada 2020, Soleimani adalah komandan Pasukan Quds, sebuah divisi IRGC,  yang bertanggung jawab atas operasi militer ekstrateritorial dan klandestin.

Di tahun-tahun terakhirnya menjelang tewas oleh serangan pauskan kaoalisi ibnternasional pimpinan AS, Soleimani menjawab beberapa analis sebagai tangan kanan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, dan juga orang terkuat kedua di Iran.  

Pemimpin tertinggi Iran dalam pidatonya pada Hari Quds, Jumat, 7 Mei 2021, yang disiarkan dalam bahasa Persia dan Arab di jaringan radio dan televisi luar negeri Iran merujuk pada pertumbuhan kualitatif,  dan kuantitatif dari kekuatan gerakan perlawanan, yang telah mengubah keseimbangan. kekuatan yang mendukung dunia Islam. 

Pidato itu menekankan tentag rentang hidup Israel yang dituding sebagai rezim Zionis yang dianggap berada di lereng yang menurun. Logika kampanye melawan rezim perampas adalah melanjutkan perlawanan hingga referendum di antara seluruh warga Palestina yang tinggal di Palestina maupun luar negeri guna, memutuskan sistem politik Palestina di masa depan.  

Kantor Media Diserang, Prancis  Minta Klarifikasi

Sementara masih dari Anadolu Agency, Presiden  Prancis Emmanuel Macron pada Senin, mendesak Israel menjelaskan alasan di balik serangan udara ke sebuah gedung di Gaza yang menampung organisasi media.

Ditegaskan pula bahwa Paris sedang berupaya menegakkan gencatan senjata untuk mengakhiri kekerasan yang sedang berlangsung dalam konflik Israel-Palestina. 

"Keselamatan para jurnalis,  dan mereka yang bekerja untuk kebebasan berbicara dan berekspresi ... perlindungan mereka memang merupakan tanggung jawab yang sangat penting," kata Macron pada jumpa pers di sela-sela konferensi untuk Sudan di Paris. 

"Kedutaan kami sedang menangani masalah ini [pemogokan],  dan kami menunggu penjelasan dari Netenyahu (Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu), dan kami berbicara dengannya secara teratur," katanya. 

Pernyataan Macron mengikuti seruan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken,  yang menuntut pembenaran dari Israel,  karena menghancurkan gedung tersebut dalam serangan udara yang menampung kantor berita Amerika Associated Press (AP) dan Al Jazeera. 

Israel mengklaim,  bangunan bertingkat tinggi sebagian komersial dan tempat tinggal itu digunakan oleh kelompok militan Hamas untuk operasi intelijen. AP telah menuntut bukti dari Israel atas klaim Hamas, dan penyelidikan independen atas serangan itu.

Pengawas media internasional,  yang berbasis di Paris, Reporters Without Borders juga bertanya: "jaksa Mahkamah Pidana Internasional untuk menentukan apakah pemboman tersebut merupakan kejahatan perang." 

Dalam sepekan terakhir, serangan udara Israel telah menghancurkan kantor 23 media lokal dan internasional.***   

 

Sumber: Anadolu Agency, IRNA, Wikipedia 

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah