Sakit Dalam Kajian Islam dan Menyembuhkannya, Simak di Sini

- 1 Maret 2021, 05:56 WIB
OBAT JIWA
OBAT JIWA /Islam.or.id/OBAT ISLAM

Mencegah lebih baik daripada mengobati, demikian selogan yang sudah sangat familier di kalangan masyarakat. 

Jenis-Jenis Penyakit Dalam penjelasannya Ibn Qayyim membagi sakit menjadi dua, yaitu sakit hati (maradl qulûb) dan sakit badan (maradl abdân), yang bagi dia keduanya telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.

Sakit hati pun terdiri dari dua: pertama sakit syubhat (tak jelas hala-haramnya) dan ragu, dan kedua syahwat dan sesat. 

Pertama, penyakit hati berupa syubhat dan keraguan sebagaimana digambarkan dalam Surat al-Baqarah ayat 10:

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ

“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapatkan azab yang pedih karena mereka berdusta (QS. Al-Baqarah [2]: 10).

Syekh Jalaludin dalam Tafsir Jalalain menafsirkan “sakit” (maradl) dalam ayat itu sebagai keraguan dan nifaq (kemunafikan). Senada dengan hal tersebut Syekh Nawawi dalam Tafsir an-Nawawi mengartikan sakit berupa keraguan dan kegelapan.

Kedua, penyakit hati berupa syahwat. Penyakit jenis ini disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 32:

 يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ (شهوة الزنا) وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا (٣٢)

“Wahai istri-istri Nabi, kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x