Oksitosin Penyembuh Cedera Jantung: Seringlah Memeluk Istri atau Kekasih Anda!

- 5 Oktober 2022, 10:23 WIB
Ilustrasi Mimpi Dipeluk
Ilustrasi Mimpi Dipeluk /Pexels/Pixabay/

KALBAR TERKINI - Jika Anda mengidap penyakit jantung, minimal gejalanya, maka seringlah bercinta, minimal memeluk istri atau kekasih.

Paling 'afdol' jika Anda sedang jatuh cinta kemudian memandang lama-lama kekasih Anda.

Masalahnya (maaf), karena jika memandang istri saja, maka ini tentunya sudah menjadi 'hal biasa'.

Dalam kondisi jatuh cinta, jantung akan berdegup kencang, tubuh berkeringat dingin.

Maka, otomatis otak Anda akan mengeluarkan Oksitosin, atau juga biasa disebut hormon cinta.

Baca Juga: Bagaimana Membuat Pacar Nyaman Dan Cinta Hingga Tidak Mau Pisah

Temuan ini berdasarkan penelitian para ilmuwan dalam sebuah studi baru tentang ikan zebra dan sel manusia.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Live Science, Sabtu, 1 Oktober 2022, para ilmuwan menemukan, hormon ini dapat membantu regenerasi jaringan jantung setelah cedera.

Juga secara teori, suatu hari nanti, Oksitosin dapat digunakan dalam pengobatan serangan jantung, menurut para peneliti.

Karena studi baru dilakukan di tangki ikan dan piring laboratorium, maka bagaimanapun, teori ini masih jauh dari realisasi.

Oksitosin dijuluki hormon cinta karena perannya yang dikenal dalam menjalin ikatan sosial, dan kepercayaan di antara orang-orang.

Baca Juga: LINK Nonton Cinta Subuh Resmi, Kisah Cinta Rey Mbayang dan Dinda Hauw, Ketika Shalat Subuh Menjadi Syarat

Kadarnya sering meningkat ketika orang berpelukan, berhubungan seks, atau orgasme.

Namun, apa yang disebut hormon cinta juga melayani banyak fungsi lain dalam tubuh.

Seperti, memicu kontraksi saat melahirkan dan meningkatkan laktasi sesudahnya.

Oksitosin juga membantu menjaga sistem kardiovaskular dari cedera dengan menurunkan tekanan darah.

Hormon cinta dapat pula mengurangi peradangan, dan menyebarkan radikal bebas, produk sampingan reaktif dari metabolisme sel normal, menurut tinjauan tahun 2020 dalam Jurnal Frontiers in Psychology.

Studi paling baru diterbitkan pada Jumat, 30 September 2022 di Jurnal Frontiers in Cell and Developmental Biology.

Studi ini menyoroti manfaat potensial lain dari oksitosin:

Setidaknya pada ikan zebra, hormon ini membantu jantung menggantikan kardiomiosit yang terluka dan mati.

Kardiomiosit adalah sel otot yang menggerakkan kontraksi jantung.

Hasil awal pada sel manusia mengisyaratkan, Oksitosin dapat merangsang efek serupa pada manusia, jika diberikan dengan waktu dan dosis yang tepat.

Jantung memiliki kemampuan yang sangat terbatas untuk memperbaiki, atau mengganti jaringan yang rusak atau mati.

Beberapa penelitian menunjukkan, setelah cedera seperti serangan jantung, sebagian sel di membran terluar jantung, yang disebut epikardium, mengenakan identitas baru.

Sel-sel ini bermigrasi ke lapisan jaringan jantung di mana otot berada, dan berubah menjadi sel seperti batang.

Sel ini dapat berubah menjadi beberapa jenis sel jantung, termasuk kardiomiosit.

Proses ini, sebagian besar telah dipelajari pada hewan dan ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa itu juga dapat terjadi pada manusia dewasa.

Sayangnya, jika proses itu benar-benar terjadi pada manusia, tampaknya proses tersebut berlangsung terlalu tidak efisien.

Bahkan sel ini terlalu sedikit untuk menghasilkan regenerasi jaringan yang bermakna setelah serangan jantung.

Demikian ditegaskan para penulis penelitian dalam sebuah pernyataan paling baru.

Hormon ini bakal mendorong lebih banyak sel epikardial untuk berubah menjadi kardiomiosit.

Para ilmuwan berteori, kardiomiosit.dapat membantu jantung membangun kembali dirinya sendiri setelah cedera.

Penelitian ini menguji 14 hormon buatan otak lainnya.

Tetapi, tidak satu pun dari yang lain dapat membujuk sel-sel ini ke keadaan seperti batang yang diinginkan untuk membuat kardiomiosit baru.

Tim kemudian melakukan eksperimen lanjutan pada ikan zebra.

Ikan dalam keluarga ikan kecil ini dikenal karena kemampuannya yang mengesankan untuk meregenerasi jaringan di tubuhnya.

Ini sudah termasuk jaringan otak, tulang, dan jantung.

Tim menemukan bahwa, dalam tiga hari setelah cedera jantung, otak ikan mulai memompa oksitosin seperti orang gila.

Oksitosin diproduksi hingga 20 kali lebih banyak daripada sebelum cedera.

Hormon tersebut kemudian melakukan perjalanan ke jantung, terhubung ke reseptornya.

Kemudian hormon ini memulai proses transformasi sel epikardial menjadi kardiomiosit baru.

Eksperimen ini memberikan petunjuk awal bahwa oksitosin mungkin memainkan peran kunci dalam perbaikan jantung setelah cedera.

Hormon ini meningkatkan pula efeknya.

Dengan demikian, para ilmuwan dapat mengembangkan perawatan baru untuk meningkatkan pemulihan pasien setelah serangan jantung.

Ini juga untuk mengurangi risiko gagal jantung di masa depan, para penulis menyimpulkan.

Perawatan tersebut mungkin termasuk obat-obatan yang mengandung Oksitosin, atau molekul lain yang dapat dihubungkan ke reseptor hormon.

"Selanjutnya, kita perlu melihat Oksitosin pada manusia setelah cedera jantung," kata penulis senior peneitian itu, Aitor Aguirre.

Selain itu, Aguirre adalah Asisten profesor di Departemen Teknik Biomedis Universitas Negeri Michigan.

"Secara keseluruhan, uji pra-klinis pada hewan dan uji klinis pada manusia diperlukan untuk bergerak maju," tandasnya.***

Sumber: Live Science

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x