KALBAR TERKINI - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap enam sampel jasad Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu.
Berdasarkan sampel tersebut, Puslabfor tidak menemukan adanya pengaruh obat-obatan maupun zat racun yang ada pada tubuh AKBP Buddy yang tewas tertabrak kereta api di Jatinegara.
Kabid Kimbiofor Puslabfor Bareskrim Mabes Polri, Kombes Pol Wahyu Marsudi menerangkan, enam sampel barang bukti tersebut antara lain: darah 9 cc, urine sebanyak 15 cc, potongan hati korban, rambut korban, swab kuku tangan kanan, dan kuku tangan kiri.
Keenam barang bukti sampel diperiksa kandungan pestisida, arsenik, sianida, dan kandungan narkoba beserta alkohol.
"Dari keenam barang bukti yang kita terima tersebut, ternyata kita dapatkan hasil pestisida seluruhnya negatif, arsenik seluruhnya negatif, sianida seluruhnya negatif, alkohol negatif, dan juga narkobanya negatif," jelas Wahyudi saat jumpa pers di Lantai 6 Mapolres Jakarta Timur, Senin 1 Mei 2023.
Wahyudi memastikan, AKBP Buddy tidak dalam pengaruh narkoba maupun racun saat tertabrak Kereta Tegal Bahari di Stasiun Jatinegara.
Ia menegaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan Puslabfor tersebut akan memudahkan menyelidiki dugaan penyebab kematian AKBP Buddy tersebut.
"Jadi kita dari sisi Toksikologi sudah memastikan tidak terkandung material tersebut, sehingga dari sini, tentunya akan memudahkan dokter Forensik untuk menyimpulkan penyebab kematiannya," tambah Wahyudi.
Polisi mengungkap adanya panggilan terakhir yang masuk ke ponsel Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu, selama 38 detik.
"Jadi ada 6 aktivitas panggilan pada hari kejadian 3 panggilan keluar satu panggilan masuk," ungkap Kabid Fiskomfor Puslabfor, Kombes Supiyanto kepada wartawan di Polres Jakarta Timur, Senin 1 Mei 2023.
Supiyanto merinci aktivitas panggilan pertama kali terekam pada pukul 06.55 03.