Benarkah Brigadir J Disiksa Lebih Dalu di Paminal Mabes Polri? Sambo Akui Masih Hidup Saat Tiba dari Magelang

- 13 Agustus 2022, 07:11 WIB
Kasus penembakan terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J terus bergulir dan melibatkan banyak pihak .*
Kasus penembakan terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J terus bergulir dan melibatkan banyak pihak .* /kolase Antara/

KALBAR TERKINI - Kuasa Hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak mengungkap dugaan penyiksaan yang terjadi sebelum akhirnya ia ditembak di rumah dinas atasannya, Irjen Ferdy Sambo.

"Ada informasi masuk ke saya, sebelum masuk ke Duren Tiga ini dibawa dulu ke Paminal Mabes Polri. [Siapa?] Almarhum ini (Brigadir J)," ujar Kamaruddin di hadapan para wartawan.

Kamaruddin meminta kamera pengawas (CCTV) di Mabes Polri untuk segera diperiksa.

Pasalnya, di sanalah lokasi yang diduga sebagai tempat penyiksaan.

Baca Juga: Motif Penembakan Versi Pengacara Brigadir J Vs Pernyataan Ferdy Sambo

Kamaruddin menduga tujuan Brigadir J dibawa ke kantor Pengamanan Internal (Paminal) Mabes Polri adalah untuk disiksa agar mendapatkan pengakuan.

"Jadi dia disiksa untuk mendapatkan pengakuan.

Sampai semua membuka handphone-nya.

Itu makanya handphone-nya itu sejak 16.25 itu masih read, sejak itu sudah dimatikan semua," jelasnya.

Baca Juga: PROFIL dan Biodata Deolipa Yumara, Mantan Pengacara Bharada E yang Minta Fee 15 Triliun Usai Didepak

Kamaruddin juga mengungkap pengaduan soal adanya alat-alat yang diduga untuk penyiksaan-penyiksaan, seperti mematahkan jari-jari di sana.

Menurutnya, hal tersebut juga dialami oleh polisi-polisi lain yang mengadu kepadanya.

Merespons dugaan penyiksaan terhadap Brigadir J, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut tidak ada keterangan saksi yang mengarah ke sana.

Hal tersebut diungkap berdasarkan hasil keterangan para saksi yang sudah dimintai keterangan, termasuk 31 personel Polri yang diperiksa Inspektorat Khusus (Itsus).

"Dari hasil keterangan para saksi yang sudah dimintai keterangan termasuk yang 31 orang yang sudah dimintai keterangan oleh itsus, tidak ada yang mengarah ke sana," kata Dedi.

Sedangkan CCTV yang ada di Mabes Polri saat ini sudah disita oleh penyidik dan masih dalam proses analisis oleh laboratorium forensik.

Baca Juga: REKOMENDASI Film Perang Kemerdekaan RI, Merah Putih, Dibintangi Darius Sinathrya,Lukman Sardi, Ini Sinopsisnya

Sementara itu, Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat masih hidup saat tiba di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo usai bersama rombongan dari Magelang, Jawa Tengah.

Keterangan tersebut disampaikan langsung oleh Ferdy Sambo ketika Komnas HAM melakukan pemeriksaan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat 12 Agustus 2022.

Komnas HAM juga mengonfirmasi kegiatan sebelum kejadian di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling 3, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Kegiatan itu, beber Anam, terjadi satu jam sebelum insiden penembakan terjadi.

"Dalam rekaman video yang kami dapatkan dari kurang lebih 1 jam yang kita juga tadi tanyakan, apa yang terjadi dalam peristiwa itu dan ternyata memang ada komunikasi antara Pak Sambo dan Ibu Sambo.

Sehingga memang sangat mempengaruhi peristiwa yang ada di TKP 46," jelas Anam.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah