Praktisi hukum di Pontianak, Ibukota Provinsi Kalimantan Barat, Tobias Ranggie SH pun mendesak Polri untuk segera menangkap Nicho Silalahi, salah satu pegiat media sosial.
“Selain Edy Mulyadi, kader Partai Keadilan Sejahtera yang menilai Kalimantan hanya tempat jin buang anak, Nicho Silalahi, ikut melecehkan masyarakat dari Kalimantan,” kata Tobias Ranggie kepada Kalbar-Terkini.Com dan DIO.Tv.Com, Kamis ini.
Baca Juga: Edy Mulyadi CS Dilaporkan di Tiga Wilayah Polda, Bareskrim Polri Ambil Alih Langsung
Tobias pun memperlihatkan postingan di twitter Nicho Silalahi (@Nicho_Silalahi), yang diposting pada Kamis siang ini.
Tobias sekali lagi mendesak Polri segera melakukan langkah hukum terhadap Nicho, agar tidak terus-terusan membuat masyarakat gaduh.
Ini akibat orang seseorang ingin mencari panggung, di balik sikap pro dan kontra sehubungan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
“Nicho Silalahi, apakah dengan komentar Anda, ini, Anda sudah memperhitungkan keselamatan orang Batak dari Marga Silalahi di Kalimantan? Hati-hati Anda! Tolong buktikan perempuan orang Kalimantan yang jadi budak seks di China?” ancam Tobias.
Tokoh Dayak yang juga Tim Kuasa Hukum Organisasi Dayak International (Dayak Internasional Organization/DIO) ini menambahkan, kendatipun dalam postingan di akun Twitter itu tidak menyebut kata Kalimantan.
Tapi jelas ada satu kesatuan dengan tudingan terhadap warga Kalimantan, karena menyebut kata-kata marah setelah ada jin buang anak.