Wanita Pontianak Disandera Bugil di Malaysia: Keluarga Diminta Uang Tebusan

- 10 Juni 2021, 22:53 WIB
PENYANDERAAN DI KUCHING - Tim pengacara Mirna, Cory S Ardiansjah Lim SH dan Agustiawan SH, ketika melaporkan kasus  penyanderaan tersebut. Dilaporkan bahwa masih empat sandera disekap di sebuah lokasi judi online di Apartemen Beautriz Sim, The Ryegates B2/11, Lantai 1, Kota Kuching. Ibu Kota Negara Bagian Serawak, Federasi Malaysia./FOTO: SUARA PEMRED/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/
PENYANDERAAN DI KUCHING - Tim pengacara Mirna, Cory S Ardiansjah Lim SH dan Agustiawan SH, ketika melaporkan kasus penyanderaan tersebut. Dilaporkan bahwa masih empat sandera disekap di sebuah lokasi judi online di Apartemen Beautriz Sim, The Ryegates B2/11, Lantai 1, Kota Kuching. Ibu Kota Negara Bagian Serawak, Federasi Malaysia./FOTO: SUARA PEMRED/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/ /SUARA PEMRED

Dijanjikan  Bekerja di Kafe

Penyekapan  terhadap kelima warga negara Indonesia ini bermula dari ajakan Novitasari kepada Mirna, tentang peluang kerja di sebuah kafe di Kuching, dengan imbalan gaji RM1.500 atau p4 juta per bulan.

Novitasari dan Mirna, berteman lama sejak di bangku SD. Karena berkali-kali ditawarkan, Mirna setuju. Pada 16 Maret 2021, Mirna diberangkatkan ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalbar.

Baca Juga: North Face x Gucci, Jaket Gunung paling Gaul versi Google Trend

Sampai di PLBN Aruk, Mirna dipertemukan dengan empat orang lain, di antaranya Sugito. Di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, para korban diselundupkan ke Kuching, menggunakan sepeda motor ke wilayah Sarawak,  lewat jalan setapak di seputar PLBN Aruk.

Pada 17 Maret 2021, kelima korban dimasukkan Apartemen Beautriz Sim, The Ryegates B2/11, Lantai 1, Kuching. Di sana, mereka bukan dipekerjakan di cafe sebagaimana dijanjikan di Pontianak, melainkan di sebuah lokasi perjudian online.

Baca Juga: Lady Gaga dan Versace Danai Kaum LGBT yang Depresi

Mirna pun langsung protes kemudian  minta dipulangkan ke Pontianak kepada seseorang bernama Dom, pengelola dan pemilik judi online di Apartemen Beautriz Sim, The Ryegates.

Di sinilah, terjadi perlakuan tidak manusiawi. Mirna ditelanjangi, dipukul,  dan direkam dengan audio visual oleh enam lelaki.

Dalam keadaan tidak berbusana, kedua tangan diborgol, Mirna dibolehkan berkomunikasi lewat video call dengan keluarganya di Pontianak dan Jakarta. Dalam percakapan lewat video call, Dom bersama enam tukang pukulnya menyatakan bahwa Mirna boleh dipulangkan ke Pontianak, jika disiapkan uang tebusan Rp 29 juta.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah