Kabul berada dalam siaga tinggi sejak Washington mengumumkan rencana bulan lalu untuk menarik semua pasukan AS pada 11 September 2021. Para pejabat di Afghanistan menyatakan, Taliban telah meningkatkan serangan di seluruh negeri.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Sabtu itu. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid membantah keterlibatan kelompok pemberontak, dan mengutuk insiden tersebut.
Ledakan itu terjadi di Kabul barat, lingkungan Muslim Syiah, yang telah sering diserang oleh militan ISIS selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Skotlandia Gelar Referendum Merdeka : Capek 313 Tahun Bergabung dengan Inggris
Sekolah tersebut adalah sekolah menengah bersama untuk anak perempuan dan laki-laki, yang belajar dalam tiga shift, yang kedua untuk siswa perempuan, menurut juru bicara Kementerian Pendidikan, Afghanistan.
"Yang terluka kebanyakan adalahsiswi. Serangan menghebohkan di daerah Dasht-i Barchi di Kabul, adalah tindakan terorisme yang tercela," kata misi Uni Eropa di Afghanistan lewat Twitter.
"Menargetkan terutama siswa di sekolah perempuan, menjadikan ini serangan terhadap masa depan Afghanistan," lanjutnya.***
Sumber: Reuters