Reston Volexity, perusahaan keamanan siber yang berbasis di Virginia, AS, yang diakui Microsoft karena membantu mendeteksi intrusi menyatakan bahwa layanan pemantauan keamanan jaringannya mulai mendeteksi transfer data besar yang mencurigakan pada akhir Januari 2021.
“Mereka hanya mengunduh email, benar-benar pergi ke kota,” kata Steven Adair, Presiden Reston Volexity smabil menambahkan bahwa target tersebut termasuk kontraktor pertahanan, organisasi bantuan, dan pembangunan internasional, serta komunitas LSM.
Adair menyatakan khawatirannya bahwa peretas akan mempercepat aktivitas mereka dalam beberapa hari mendatang, sebelum pihaknya dapat memasang peningkatan keamanan Microsoft. “Seburuk apa pun sekarang, saya pikir, ini akan menjadi jauh lebih buruk,” katanya. “Ini memberi mereka kesempatan terbatas untuk pergi dan mengeksploitasi sesuatu. Tambalan tidak akan memperbaikinya, jika mereka meninggalkan pintu belakang mereka."***
Sumber: The Associated Press