Waspada, 'Hacker' China sedang Serang Amerika: Hati-hati Gelar Konferensi Video!

- 3 Maret 2021, 23:06 WIB
SERANGAN 'HACKER' - Microsoft mengakui,  kelompok  peretas YANG diduga didukung pemerintah dan berbasis di China berhasil mengeksploitasi bug di perangkat lunak server email Microsoft untuk menargetkan sasaran-sasarannya di AS./FOTO: SOUTH CHINA MORNING POST/
SERANGAN 'HACKER' - Microsoft mengakui, kelompok peretas YANG diduga didukung pemerintah dan berbasis di China berhasil mengeksploitasi bug di perangkat lunak server email Microsoft untuk menargetkan sasaran-sasarannya di AS./FOTO: SOUTH CHINA MORNING POST/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI -  Bahaya! Sejak Januari 2021, sekelompok hacker yang diduga berpusat di China berhasil menembus pengamanan Microsoft  ke berbagai  sasarannya  di AS. Di antaranya, universitas, kontraktor pertahanan, firma hukum, peneliti penyakit menular dan LSM.

Pengumuman Microsoft pada Rabu, 3 Maret 2021, kendati pihaknya sudah melibatkan sejumlah mitranya dari kalangan perusahaan pengaman saiber, tapi ini tak menjamin bahwa serangan ini  bisa dicegah untuk menembus e-mail pribadi, penyimpanan komputasi awan (cloud) pribadi atau memantau konferensi video.

Pihak Microsoft mengakui,  kelompok  peretas ini diduga didukung pemerintah dan berbasis di China. Para hacker berhasil mengeksploitasi bug di perangkat lunak server email Microsoft untuk menargetkan sasaran-sasarannya di AS.  Sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Rabu ini, pihak Microsoft menyatakan,  kelompok ini diyakini disponsori negara, dan mereka 'sangat terampil dan canggih beroperasi dari China.

Baca Juga: Pangkalan AS di Irak Dihantam Roket, Paus Francis Terancam!

Para hacker diklaim telah mencoba mencuri informasi dari sejumlah sasaran di AS, termasuk universitas, kontraktor pertahanan, firma hukum, dan peneliti penyakit menular. Microsoft sendiri sudah mengantisipasinya dengan cara merilis pemutakhiran keamanan untuk memperbaiki kerentanan perangkat lunak Exchange Server-nya, yang digunakan untuk layanan email dan kalender kantor.

Sebagian besar pernagkat lunakinserveri digunakan oleh organisasi besar yang memiliki server email tatap muka mereka sendiri. Tapi,itu tidak mempengaruhi akun email pribadi atau layanan berbasis cloud Microsoft.

Perusahaan tersebut juga menyatakan bahwa grup peretasan yang mereka sebut Hafnium, mampu mengelabui server Exchange agar mengizinkannya mendapatkan akses. Para peretas kemudian menyamar sebagai seseorang yang seharusnya memiliki akses dan menciptakan cara untuk mengontrol server dari jarak jauh, sehingga mereka dapat mencuri data dari jaringan organisasi. 

Baca Juga: Dikenai Sanksi AS, Kremlin: Tidak Berperasaan, tapi 'Nggak Ngefek'!

Microsoft menegaskan, grup tersebut berbasis di China tetapi beroperasi dari server pribadi virtual yang disewa di AS, membantunya menghindari deteksi. Perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington, AS ini, menolak menyebutkan target spesifik. Juga tidak disebutkan jumlah organisasi yang telah di-hack.   

Terdeteksi sejak Januari 2021

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x